PENELITIAN EX POST FACTO

 


PENELITIAN EX POST FACTO


  A.     Pengertian Penelitian Ex Post Facto
Secara etimologis, ex post facto berasal dari bahasa Latin yang artinya “setelah kejadian; setelah fakta”. Dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelediki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.
Ex post facto disebut disebut sebagai penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebut after the fact atau sesudah fakta, dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagai retrospective study atau studi penelusuran kembali (Sukardi 2012: 165). Penelitian ex post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian. Menurut Ary (1982: 382-383) penelitian ex post facto merupakan penemuan empiris yang dilakuakan secara sistematis, peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas karena manifestasinya sudah terjadi.
Penelitian ex post facto bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi. Suatu variabel disebut variabel bebas aktif apabila peneliti dapat dengan mudah menentukan siapa yang menjadi responden secara bebas, sedangkan variabel disebut variabel atribut apabila peneliti tidak dapat menentukan responden secara bebas, artinya responden tersebut telah ada sebelum penelitian tersebut.
Dasar penelitian ex post facto adalah (1) menilai dengan subjek yang berbeda pada variabel bebas dan mencoba untuk menentukan konsekuensi yang berbeda, (2) dimulai dari subjek yang berbeda sebagai variable terikat dan berusaha menentukan penyebabnya dari perbedaan itu.


B.          Karakteristik Penelitian Ex Post Facto
Adapun karakteristik penelitian ex post facto adalah sebagai berikut.
1.         Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
2.         Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian berlanjut ke belakang untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.
3.         Logika yang digunakan dan tujuan yang ingin dicapai sama yaitu menentukan validitas empiris.
4.         Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen tidak dapat dilaksanakan.

C.            Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Ex Eost Facto
Adapun kelebihan penelitian ex post facto adalah sebagai berikut.
1.         Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan oleh penelitian eksperimen.
2.         Informasi tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa kejadiannya, di bawah kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam sekuensi dan pola seperti apa fenomena terjadi.
3.         Kemajuan dalam teknik statistik membuat desain ex post facto lebih bertahan.

Meskipun memiliki kelebihan, penelitian jenis ini juga memiliki kelemahan yaitu sebagai berikut.
a)         Kurang kontrol terhadap variabel bebas.
b)         Sulit memastikan apakah faktor-faktor penyebab telah dimasukkan dan diidentifikasi.
c)         Tidak ada faktor tunggal yang menjadi sebab suatu akibat, tetapi beberapa kombinasi dan interaksi faktor-faktor berjalan bersama di bawah kondisi tertentu menghasilkan akibat tertentu
d)         Suatu fenomena mungkin bukan saja hasil dari sebab yang banyak, tetapi juga dari satu sebab dalam satu hal dan dari sebab yang lain.
e)         Jika hubungan antara dua variabel ditemukan, sulit menemukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
f)         Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih faktor berhubungan tidak mesti menyatakan hubungan sebab akibat. Semua faktor bisa jadi berhubungan dengan suatu faktor tambahan yang tidak dikenal atau tidak diamati.
g)         Mengklasifikasikan subyek ke dalam kelompok dikotomi (misalnya yang berprestasi dan yang tidak berprestasi) untuk tujuan komparasi penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar-samar, dapat bervariasi, dan sementara.
D.            Perbandingan Penelitian Eksperimen dengan Ex Post Facto
Penelitian ex post facto bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, sedangkan penelitian eksperimen bertujuan untuk mengujicobakan sesuatu dan melihat apakah terdapat pengaruh atau tidak terhadap objek penelitian.
Secara sederhana, perbedaan antara metode penelitian eksperimen terletak pada perlakuan variabel bebas. Pada eksperimen, peneliti dituntut memberikan perlakuan variabel bebas. Namun, pengukuran efek dari variabel bebas pada variabel terikat baik eksperimen maupun ex post facto tetap dilakukan. Metode ex post fakto dapat dilakukan apabila peneliti telah yakin bahwa perlakuan variabel bebas telah terjadi sebelumnya. Metode ini banyak dilakukan dalam bidang pendidikan, sebab tidak semua masalah pendidikan dapat diteliti dengan metode eksperimen. Dalam banyak hal variabel bebas dalam pendidikan tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti secara langsung (eksperimen), mengingat sifatnya telah ada dalam pribadi subjek/individu serta kondisinya diluar jangkauan peneliti untuk melakukan eksperimen.
Dalam beberapa hal, penelitian ex post facto dapat dianggap sebagai kebalikan dari penelitian eksperimen. Sebagai pengganti dari pengambilan dua kelompok yang sama kemudian diberi perlakuan yang berbeda. Studi ex post facto dimulai dengan dua kelompok yang berbeda kemudian menetapkan sebab-sebab dari perbedaan tersebut. Studi ex post facto dimulai dengan melukiskan keadaan sekarang, yang sebagai akibat yang terjadi sebelumnya, kemudian mencoba menyelidiki kebelakang guna menetapkan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebabnya.
Kedua penelitian ini sama-sama berusaha menemukan dan mengungkapkan atau menentukan hubungan antarvariabel-variabel dalam data hasil penelitian. Oleh sebab itu ada persamaan logika dasar dari kedua penelitian tersebut terutama dalam menetapkan masalah dan variabel serta kaitan antara variabel satu dengan variabel lainnya seperti variabel bebas dengan variabel terikat. Logika lain adalah kesamaan dalam pendekatan penelitian, yakni membandingkan dua kelompok yang serupa dalam semua karakteristik kecuali satu, agar dapat mengukur efek dan karakteristik tersebut. Dengan demikian banyak informasi yang ditemukan dalam eksperimen terdapat atau juga dalam ex post facto.
Kedua metode penelitian membandingkan dua kelompok yang sama pada kondisi dan situasi tertentu. Perhatiannya dipusatkan untuk mencari atau menetapkan hubungan yang ada di antara variabel-variabel dalam data penelitian. Dengan demikian, banyak jenis informasi yang diberikan oleh eksperimen dapat juga diperoleh melalui analisis ex post facto. Dalam penelitian eksperimen, pengaruh variabel luar dikendalikan dengan kondisi eksperimental. Variabel bebas yang dianggap sebagai penyebab dimanipulasi secara langsung untuk meminimalkan pengaruh terhadap variabel terikat. Melalui eksperimen, peneliti dapat memperoleh bukti tentang hubungan fungsional diantara variabel yang jauh lebih meyakinkan dari pada yang dapat diperoleh menggunakan studi ex post facto. Peneliti dalam penelitian ex post facto tidak dapat melakukan manipulasi atau pengacakan terhadap variabel-variabel bebasnya. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam variabel-variabelnya sudah terjadi.
Beberapa perbadaan dari kedua penelitian ini juga tampak dalam hal teknik perolehan data atau informasi serta kesahihan temuan penelitiaan. Dengan eksperimen, peneliti dapat memperoleh informasi yang lebih meyakinkan dan akurat untuk hubungan kausal atau fungsional antara variabel-variabel dari pada penelitiann ex post facto.

E.            Desain Penelitian Ex Post Facto
Jika dilihat dari dari sisi tingkat pemahaman permasalahan yang diteliti, maka desain ex post facto menghasilkan tingkat pemahaman persoalan yang dikaji pada tataran permukaan, sedangkan desain eksperimental dapat menghasilkan tingkat pemahaman yang lebih mendalam. Sub desain ex post facto adalah sebagai berikut.
1.         Studi Lapangan
Studi lapangan merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian literatur (literature study), survei berdasarkan pengalaman atau studi kasus dimana peneliti berusaha mengidentifikasi variabel-variabel penting dan hubungan antarvariabel tersebut dalam suatu situasi permasalahan tertentu. Studi lapangan umumnya digunakan sebagai sarana penelitian lebih lanjut dan mendalam.
2.         Survei
Desain survei tergantung pada penggunaan jenis kuesioner. Survei memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata. Semakin sampenya besar, survei semakin meberikan hasil yang lebih akurat. Dengan survei seorang peneliti dapat mengungkapkan masalahyang banyak, meski hanya sebatas dipermukaan. Sekalipun demikian, survei bermanfaat jika peneliti menginginkan informasi yang banyak dan beraneka ragam.metode survei sangat populer karena banyak digunakan dalam penelitian bisnis. Keunggulan survei yang lain ialah mudahmelaksanakan dan dapat dilakukan secara cepat.

F.            Prosedur Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto disebut juga penelitian kausal komparatif. Prosedur penelitian ex post facto tidak jauh berbeda dengan penelitian lain, selalu melewati lima tahapan berikut. Pertama, penentuan masalah penelitian. Kedua, penentuan kelompok yang memiliki kareakteristik yang ingin diteliti. Ketiga, pemilihan kelompok pembanding; pemilihan kelompok ini dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan harus jelas dan didefinisikan secara operasional. Keempat, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Kelima, menganalisis data dengan menggunakan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan simpangan baku.
Dari prosedur di atas dapat digambarkan secara sederhan, langkah-langkah penelitian ex post facto yaitu sebagai berikut.
1.         Definisikan permasalahan penelitian.
2.         Lakukan kajian kepustakaan dan hasil penelitian yang relevan.
3.         Rumuskan hipotesis penelitian.
4.         Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis, serta prosedur-prosedur yang digunakan.
5.         Design pelaksanaannya.
Langkah-langkah penelitian ex post facto menurut Sukardi (2012: 174) adalah sebagai berikut.
a)         Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode expost facto.
b)         Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
c)         Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
d)         Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian.
e)         Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian dan menentukan hipotesis penelitian.
f)         Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrument pengumpulan data, dan menganalisis data.

g)         Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.
h)         Membuat laporan penelitian (termasuk didalamnya membuat kesimpulan).

Referensi
Ary, Donal. 1982. Pengantar Penelitian dalam Kependidikan. Surabaya. Usaha Nasional.
Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Komentar