ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLINGUISTIK

 

ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLINGUISTIK

    A.       Aliran Behaviorisme (Empirisme)
Segala sesuatu yang mempunyai pengaruh terhadap psikologi dan linguistik akan berpengaruh pula terhadap psikolinguistik. Aliran-aliran yang ada dalam psikologi dan linguistik akan terlihat dalam psikolinguistik.
Aliran behaviorisme disebut juga empirisme. Empiri adalah lingkungan dan alam sekitar. Aliran empirisme beranggapan bahwa kebenaran datang dari lingkungan dan alam sekitar manusia (Maksan, 1993: 11). Manusia lahir ke dunia diibaratkan kertas putih yang akan merekam segala sesuatu yang ada di lingkungan dan alam sekitarnya. Ungkapan itu berarti apabila seorang anak lahir di lingkungan orang-orang yang menggunakan bahasa Indonesia, maka anak tersebut akan menguasai bahasa Indonesia. Sebaliknya, apabila seorang anak lahir di lingkungan orang-orang yang tidak menggunakan bahasa Indonesia tetapi menggunakan bahasa Inggris, maka anak tersebut akan sulit menguasai bahasa Indonesia dan mudah menguasai bahasa Inggris.  Aliran empirisme berpendapat bahwa bahasa adalah sekumpulan tabiat-tabiat yang direkam manusia.

     B.       Aliran Rasionalisme
Berbeda dengan aliran empirisme yang menyatakan manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan alam sekitarnya, aliran rasionalisme berpendapat bahwa manusia justru dipengaruhi atau bersumber dari pikiran dan hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri. Tokoh yang mempelopori aliran rasionalisme adalah Noam Chomsky. Istilah rasionalisme sendiri berasal dari rasio yang berarti pikiran manusia.
Pikiran atau otak manusia menentukan segala sesuatu untuk masa depan hidupnya termasuk bahasa. Aliran rasionalisme mengungkapkan bahwa manusia lahir ke dunia bukan tanpa bekal apa-apa atau yang disebut aliran empirisme sebagai kertas putih, melainkan otak manusia yang lahir ke dunia telah berisi sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam pemerolehan bahasa (Maksan, 1993: 12).. Sehubungan dengan alat yang ada dalam otak manusia, aliran rasionalisme terbagi menjadi dua macam aliran yaitu aliran kognitivisme dan aliran nativisme. Kedua aliran tersebut akan diuraikan satu per satu.



    1.         Aliran Kognitivisme
Aliran kognitivisme mengungkapkan bahwa seorang anak memperoleh bahasa berdasarkan perkembangan kognitifnya (akal). Tokoh dalam aliran ini adalah Jean Piaget. Menurutnya, perkembangan kognitif seorang anak mempengaruhi pemerolehan bahasa dan pemerolehan kemampuan yang lainnya. Apabila perkembangan kognitif seorang anak maju dengan lancar, maka pemerolehan bahasa dan pemerolehan kemampuan yang lain akan berjalan dengan lancar. Perkembangan kognitif menurut Maksan (1993: 13) dibagi atas empat yaitu sebagai berikut.

    a.          Masa Sensori-Motor
Masa yang berlangsung sejak anak lahir hingga berusia dua tahun disebut masa sensori-motor. Masa ini dikenal dengan masa untuk melatih pola aksi. Pola aksi yang dimaksud yaitu si anak yang menarik tangan saat menyentuh benda panas dan dingin, aksi menggigit jari, aksi mengenali orang di sekitarnya, aksi mengenali benda-benda, aksi menggunakan benda-benda di sekitarnya, dan aksi mengerti tindakan-tindakan di sekitarnya.
    b.          Masa Praoperasi
Masa praoperasi berlangsung dari manusia berumur dua sampai tujuh tahun. Pada masa ini si anak semakin mengenali benda-benda di sekitarnya bahkan bisa membedakan benda yang satu dengan benda yang lain. Pada masa ini juga si anak lebih jelas dalam berkomunikasi.
    c.          Masa Operasi Konkret
Masa yang berlangsung sejak berusia tujuh sampai dua belas tahun disebut masa operasi konkret. Pada masa ini manusia telah mampu berbahasa dengan baik atau lebih mudah dipahami. Pada masa ini juga manausia tidak lagi hanya mampu mengenali benda-benda tetapi juga telah mampu menklasifikasikan benda-benda di sekitarnya.
   d.          Masa Operasi Formal
Masa operasi formal berlangsung sejak berusia lebih dari dua belas tahun. Pada masa ini anak memantapkan segala sesuatunya untuk menjadi manusia dewasa. Ia telah mampu berpikir berdasarkan gagasan yang ada dalam pikirannya.

    2.         Aliran Nativisme
Berbeda dengan aliran kognitivisme yang berpendapat bahwa perkembangan kognitif mempengaruhi kemampuan berbahasa dan kemampuan lainnya, aliran nativisme yang juga bagian dari aliran rasionalisme berpendapat bahwa perkembangan kognitif hanya alat yang mempengaruhi pemerolehan bahasa bukan termasuk kemampuan yang lain juga (Maksan, 1993: 16). Alat yang dinamai LAD (Language Acquisition Device) hanya untuk menangani masalah-masalah kebahasaan dan tidak untuk menangani masalah kemampuan yang lain. Secara konseptual LAD ini didefinisikan sebagai struktur kejiwaan yang mengurusi bahasa yang secara kodrat atau bawaan terdapat di dalam benak setiap manusia sejak lahirnya. Dalam struktur anatomis manusia ternyata juga terdapat bagianbagian otak dan saraf-saraf tertentu yang mengurusi bahasa. Menurut Chomsky (dalam Hasanah, 2012: 4) “Berdasarkan kajian neurobiologis ditemukan bahwa hemisfer serebral kiri otak manusia bertugas mengurusi bahasa.” Jadi LAD dimiliki oleh setiap manusia.


Referensi:
Maksan, Marjusman. 1993. Psikolinguistik. Padang: IKIP Padang Press.
Hasanah, Mamluatul. 2012. “Model Nativis Language Acquisition Device (Sebuah Teori Pemerolehan Bahasa)”. idci.dikti.go.id. Diunduh 15 Februari 2016.

Komentar