CONTOH KALIMAT SETIAP JENIS TINDAK
TUTUR
1. Tindak Tutur Langsung
-
Roni
mengendarai sepeda motor ke sekolah.
Kalimat
tersebut termasuk jenis tindak tutur langsung karena kalimat berita digunakan
secara konvensional yaitu untuk memberitakan atau mengatakan suatu informasi.
Dalam hal ini, maksud kalimat (-) adalah seseorang bernama Roni pergi ke
sekolah dengan mengendarai sepeda motor, bukan berjalan kaki, bukan menggunakan
mobil pribadi, angkutan kota, dan sebagainya.
2. Tindak Tutur Tidak Langsung
+ Besok
Doni mau beli es lagi?
Kalimat
tersebut termasuk jenis tindak tutur tidak langsung karena kalimat tanya tidak
digunakan secara konvensional untuk bertanya melainkan untuk memerintah
(imperatif) agar besok Doni tidak membeli es lagi. Kalimat (+) terjadi dalam
situasi si Doni sedang sakit akibat meminum es kemarin sepulang sekolah. Oleh
sebab itu, ibu Doni memberitahukan kepada anaknya agar besok tidak membeli es
lagi supaya tidak sakit. Namun si ibu menggunakan cara menyindir yakni
menggunakan kalimat tanya untuk melarang anaknya.
3. Tindak Tutur Literal
-
Gadis
itu dikagumi para lelaki karena wajahnya putih berseri.
Kaimat ini termasuk jenis tindak
tutur literal karena makna kalimat tersebut memang sesuai dengan makna
sebenarnya atau makna leksikal. Kalimat (-) bermakna bahwa gadis itu berwajah
cantik, yakni kulit wajahnya yang putih berseri dan terlihat halus karena tidak
terdapa jerawat. Oleh sebab itulah gadis itu dikagumi para lelaki.
4. Tindak Tutur Tidak Literal
-
Wahh,
wajahnya sangat gelap ya?
Kalimat ini termasuk jenis tindak
tutur tidak literal karena makna kalimat tersebut bukanlah makna sebenarnya.
Kalimat (-) terjadi dalam situasi dua orang sedang duduk-duduk di lobby kampus.
Kemudian seorang perempuan lewat dengan wajahnya yang cerah karena gadis itu
menggunakan bedak yang sangat tebal. Oleh sebab itulah, salah satu dari dua
orang yang berada di lobby itu mengejek gadis yang lewat itu menggunakan
kalimat tanya. Berikut adalah percakapan dua orang tersebut.
(+)
Coba lihat gadis itu!
-
Wahh,
wajahnya sangat gelap ya?
5. Tindak Tutur Langsung Literal
+ Sudah
kamu kumpulkan tugasmu?
Kalimat
tersebut termasuk jenis tindak tutur langsung literal karena kalimat tanya
memang difungsikan untuk bertanya dan makna kalimat adalah makna sebenarnya.
Kalimat (+) terjadi dalam situasi seorang siswa yang terlambat dan baru saja
memasuki kelas. Ia kemudia menanyakan kepada seorang temannya apakah sudah
dikumpulkan tugas. Hal itu bertujuan agar apabila siswa yang lain belum
mengumpulkan tugas, seseorang yang terlambat tersebut dapat mengumpulkan
tugasnya bersama tugas teman yang lain. Namun, apabila seluruh siswa yang lain
telah mengumpulkan tugas, maka ia harus segera mengumpulkan tugasnya ke meja
guru. Berikut adalah kemungkinan jawaban dari kalimat tanya tersebut.
+ Sudah
kamu kumpulkan tugasmu?
-
Belum,
kamu sudah selesai? Kita sama-sama saja ngumpulnya.
+
Sudah kamu kumpulkan tugasmu?
-
Sudah.
Cepat kumpul tugasmu ke meja bapak, nanti gak diterima lagi.
6. Tindak Tutur Tidak Langsung Literal
-
Rina,
baju ayah dan ibu kelihatannya kusut.
Kalimat
tersebut termasuk jenis kalimat tindak tutur tidak langsung literal karena
kalimat berita bukan digunakan untuk menginformasikan suatu hal melainkan untuk
memerintah dan makna kalimat adalah makna sebenarnya atau makna leksikal.
Kalimat (+) terjadi dalam situasi Rina yang sedang menonton televisi. Kemudian
ibu Rina melihat pakaian kusut yang menumpuk. Oleh sebab itu ibu Rina
memerintah anaknya mematikan televisi dan mulai menyetrika dengan menggunakan
kalimat berita. Kemungkinan jawaban dari kalimat berita tersebut adalah sebagai
berikut.
+
Rina, baju ayah dan ibu kelihatannya kusut.
-
Iya-iya
Mah, Rina mulai nyetrika ya Mah.
+
Rina, baju ayah dan ibu kelihatannya kusut.
-
Iya,
bentar Mah, filmnya nanggung nih.
7. Tindak Tutur Langsung Tidak Literal
-
Iya
kamu gak pemarah, kamu itukan baik.
Kalimat
tersebut termasuk tindak tutur langsung tidak literal karena kalimat berita memang
difungsikan untuk menginformasikan sesuatu tetapi makna ungkapan tersebut
bukanlah makna sebenarnya. Kalimat (-) terjadi dalam situasi seorang gadis yang
emosian dan mudah tersinggung menanyakan temannya bernama Mita apakah ia
termasuk pemarah. Kemudian temannya itu menjawa dengan wajah sedikit kesal dan
senyum menyindir. Berikut adalah percakapan yang termasuk tindak tutur langsung
tidak literal.
+ Mita, aku gak pemarah kan? Aku baikkan Mit?
-
Iya
kamu gak pemarah, kamu itukan baik.
8. Tindak Tutur Tidak Langsung Tidak Literal
-
Saat
ini uangku sangat banyak, sampai-sampai aku tidak punya ongkos untuk pulang ke
rumah.
Kalimat
tersebut termasuk tindak tutur tidak langsung tidak literal karena kalimat
berita tidak digunakan secara konvensional untuk memberikan informasi saja
melainkan untuk memerintah, dan makna kalimat bukanlah makna sebenarnya,
melainkan makna yang tersirat. Kalimat (-) terjadi pada situasi seseorang yang
meminjam uang temannya tetapi tidak kunjung mengembalikannya. Oleh sebab itu,
orang yang meminjamkan uang itu merasa kesal karena temannya tidak juga
membayar hutangnya, ditambah lagi ia juga tidak memiliki uang lagi. Untuk
meminta atau memerintah temannya membayar hutang, si pemberi pinjaman itu
menggunakan kalimat berita (deklaratif).
Komentar
Posting Komentar