JENIS-JENIS LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING
Jenis-jenis layanan pada dasarnya
merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan konseling dalam rangka
memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis
layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam
jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Di bawah ini akan diuraikan lima jenis layanan bimbingan dan konseling.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan orientasi, layananan
informai, layananan pembelajaran, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, dan layanan konseling perorangan.
A. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan objek-objek
yang dipelajari. Untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam
satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah
agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru secara tepat dan memadai yang
berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Materi kegiatan layanan
orientasi yaitu pengenalan lingkungan
dan fasilitas sekolah serta peraturan
dan hak-hak serta kewajiban siswa. Selain itu, dalam layanan orientasi juga
terdapat materi kurikulum dengan
seluruh aspek-aspeknya dan peranan kegiatan bimbingan karir.
Dilihat dar fungsi perkembangan, apabila individu mampu menyesuaikan diri
secara baik dan mampu memanfaatkan secara konstruktif sumber-sumber yang ada
pada situasi yang baru, maka individu dapat mengembangkan dan memelihara
kondisi dirinya. Isi layanan orientasi adalah berbagai hal yang berhubungan
dengan suasana, lingkungan, dan objek-objek yang baru bagi individu. Hal-hal tersebut
mencakup bidang-bidang perkembangan pribadi,
perkembangan hubungan sosial, perkembangan kegiatan pembelajaran, perkembangan karier, perkembangan kehidupan keluarga, dan sebagainya.
B. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi seperti informasi diri, sosial, belajar, pergaulan,
karir, pendidikan lanjutan, dan sebagainya. Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karir berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai.
Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Materi
layanan informasi yaitu tugas-tugas
perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan perkembangan pribadi, usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat,
minat, serta bentuk-bentuk penyuluhan dan pengembangan, dan lain-lain.
C. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi,
program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi,
bakat, minat serta kondisi pribadinya,
dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.
Layanan penempatan dan penyaluranberfungsi untuk pengembangan. Materi
kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurrikuler yang
dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat dan minat, membantu dalam kegiatan program khusus sesuai
dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran maupun program pengayaan dan seleksi
masuk perguruan tinggi, serta penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial
sekolah.
D. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Tujuan layanan konten
yaitu agar siswa mengusai aspek-aspek konten secara terintegrasi. Layanan
penguasaan konten melalui tahap-tahap perencanaan
yang mencakup penetapan subjek siswa dipelajari secara rinci, pelaksanaan
yang mencakup pelaksanaan kegiatan layanan melalui pengorganisasian
proses pembelajaran penguasaan konten, evaluasi yang mencakup kegiatan analisis
hasil evaluasi, tindak
lanjut yang mencakup penetapan standar evaluasi, pelaksanaan analisis, dan
penafsiran hasil evaluasi,
tindak lanjut yang mencakup
penetapan jenis dan arah tindak lanjut, dan laporan yang mencakup penyusunan laporan pelaksanaan layanan penguasaan
konten.
E. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru
pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan
perkembangan dirinya. Pelaksanaan usaha dan pengentasan
siswa dapat dilakukan dengan pengenalan
dan pemahaman permasalahan, analisis yang tepat, aplikasi
dan pemecahan permasalahan, evaluasi awal, proses ataupun akhir, dan tindak lanjut.
Melihat kepada teknik penyelenggaraan konseling perorangan terdapat
bermacam-macam teknik konseling perorangan yang sangat ditentukan oleh
permasalahan yang dialami oleh siswa. Materi layanan konseling perorangan
meliputi yaitu: 1) pemahaman sikap,
kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, minat dan penyalurannya, 2) pengentasan kelemahan diri dan pengembangan
kekuatan diri, 3) pengembangkan kemampuan
berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik
di rumah, sekolah maupun di masyarakat, 4) mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan
pengenalan belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan dan potensi diri.
F. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (teruama
dari guru pembimbing) untuk menunjang pemahaman dan kehidupan mereka sehari-hari. Tujuan umum layanan bimbingan kelompok
adalah untuk membantu siswa yang mengalami masalah melalui prosedur kelompok.
Suasana kelompok yang berkembang dapat menjadi tempat bagi siswa untuk memanfaatkan
semua informasi, tanggapan dan berbagai reaksi teman-temannya untuk kepentingan
pemecahan masalah. Tujuan khusus layanan bimbingan kelompok adalah untuk melatih
siswa berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya dan dimanfaatkan
untuk ruang lingkup yang lebih besar seperti berbicara di hadapan orang banyak,
di forum-forum resmi dan sebagainya. Layanan bimbingan kelompok juga bertujuan
melatih murid-murid untuk dapat bersikap terbuka di dalam kelompok, membina
keakraban bersama teman-teman dalam kelompok khususnya, dan dengan teman-teman
lain di luar kelompok pada umumnya, mengendalikan diri dalamkegiatan kelompok, bersikap
tenggang rasa dengan orang lain, dan sebagainya. Bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan permainan tertentu
atau outbond. Dapat juga berupa diskusi kelompok dengan membahas masalah atau
topik tertentu.
G. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah
yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing
anggota kelompok. Tujuan umum layanan konseling
kelompok yaitu mengembangkan kepribadian siswa agar berkembang kemampuan
sosialisasi, komunikasi, kepercayaan diri, keperibadian, dan mampu memecahkan
masalah yang berlandaskan nilai ilmu dan agamanya masing-masing. Tujuan khusus
layanan bimbingan konseling kelompok yaitu membahas topik yang mengandung
masalah aktual, hangat, dan menarik perhatian anggota kelompok serta membahas masalah pribadi individu. Fungsi
layanan konseling kelompok dapat mengatasi masalah yang relatif sama, sehingga
mereka tidak mengalami hambatan untuk mengembangkan segenap potensi yang ada.
H. Layanan Konsultasi
Layanan konsultasi adalah
bantuan dari konselor ke klien dimana konselor sebagai konsultan dan klien
sebagai konsulti, membahas tentang masalah pihak ketiga. Pihak ketiga yang
dibicarakan adalah orang yang merasa dipertanggungjawabkan konsulti, misalnya
anak, murid atau orangtuanya. Bantuan yang diberikan untuk memandirikan konsulti
sehingga ia mampu menghadapi pihak ketiga yang dipermasalahkannya. Jika
konselor tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh konsulti maka
direferalkan kepada pihak lain yang lebih pakar.
Layanan konsultasi bisa
berubah menjadi konseling perorangan jika permasalahan ternyata disebabkan oleh
konsulti, dan konseling keluarga karena berkaitan
dengan pihak keluarga. Tujuan umum layanan konsultasi yakni memandirikan
konsulti untuk menghadapi permasalahan pihak ketiga. Tujuan khususnya yaitu
konsulti memiliki wawasan dan cara bertindak terhadap permasalahan pihak
ketiga. Layanan konsultasi termasuk fungsi pemahaman dan pengentasan. Contohnya
seorang ayah berkonsultasi kepada konselor tentang anaknya yang kekurangan
biaya sekolah.
I. Layanan Mediasi
Mediasi
berasal dari kata “media” yang artinya perantara atau penghubung. Layanan
mediasi adalah layanan yang dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau
lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis (tidak cocok). Layanan mediasi
sebagai layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan atau pun
perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor
sebagai mediator. Tujuan umum mediasi yaitu tercapainya kondisi hubungan yang
positif dan kondusif di antara para klien, yaitu pihak-pihak yang berselisih. Tujuan
khusus difokuskan kepada perubahan atau kondisi awal menjadi kondisi baru dalam
hubungan antara pihak-pihak yang bermasalah. Fungsi layanan mediasi yaitu
pemahaman dan pengentasan. Contohnya seorang murid yang sedang bertikai
dipisahkan dan dinasehati oleh konselor agar mereka berdamai.
J. Layanan Advokasi
Layanan advokasi adalah layanan BK yang membantu peserta
didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan atau
mendapatkan perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas dan
terpuji. Layanan advokasi diterapkan oleh konselor untuk
menangani berbagai kondisi tentang tercederainya hak seseorang terkait dengan
pihak lain yang berkewenangan demi dikembalikannya hak klien yang dimaksudkan.
Tujuan umum layanan advokasi dalam konseling bermaksud
mengentaskan klien dari suasana yang menghimpit dirinya karena hak-hak yang
hendak dilaksanakan terhambat dan terkekang sehingga keberadaan, kehidupan dan
perkembangannya, khususnya dalam bidang pendidikan menjadi tidak lancar,
terganggu, atau bahkan terhenti atau terputus. Tujuan khusus layanan advokasi dalam konseling
adalah membebaskan klien dari cengkeraman pihak tertentu yang membatasi atau
bahkan menghapus hak klien dan masalah klien teratasi.
Komentar
Posting Komentar