KAJIAN PUSTAKA DAN SUMBER REFERENSI DI BIDANG PENDIDIKAN

 

A.      Pengantar
Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan kebenaran baik penelitian hukum, sosial, pendidikan, dan sebagainya. Perihal meneliti, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalamnya. Salah satunya adalah peneliti hendaknya membatasi definisi-definisi dalam penelitiannya. Hal itu bertujuan agar hasil penelitian tidak disalahtafsirkan oleh pembaca. Kumpulan definisi dalam suatu penelitian dibuat dalam kajian pustaka atau kajian teori. Untuk lebih mengetahui perihal kajian pustaka dan sumber referensi di bidang pendidikan, maka akan dijelaskan sebagai berikut.

B.      Ringkasan
1.      Pengertian Kajian Pustaka
Kajian pustaka sering juga disebut dengan kajian teori, deskripsi teori, landasan teori, studi kepustakaan, dan sebagainya. Komponen kajian pustaka ini di dalam karya tulis berupa skripsi biasanya terdapat pada bab dua. Kajian pustaka berisi teori-teori. Menurut Gani (2013: 137), kajian pustaka merupakan komponen karya tulis ilmiah yang menguraikan teori-teori yang mendukung  masalah penelitian.
Teori adalah pendapat para ahli. Menurut Nazir (1988: 22)  teori adalah alat dari ilmu (tool of saince), yakni untuk memberikan definisi terhadap jenis-jenis data, memberikan rencana (scheme) konseptual, memberi ringkasan dan prediksi terhadap fakta, serta memperjelas keragu-raguan di dalam pengetahuan manusia. Suatu teori dalam penelitian bisa berfungsi sebagai argumentasi, pembahasan, atau alasan yang dapat membantu menjelaskan masalah yang ada. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya.
Senada dengan pendapat Nazir tersebut, menurut Neumen (dalam Sugiyono, 2010: 52), teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti yakni melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap serta mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
Mark (dalam Burhanuddin, 2013) membedakan adanya tiga macam yang berhubungan dengan data empiris. Ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut.
 a.      Teori deduktif, yakni memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
b.      Teori yang induktif, yakni cara menerangkan dari data ke arah teori.
 c.      Teori yang fungsional, yakni tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.

2.      Sumber Kajian Pustaka
Menurut Ibnu, dkk (2003: 30), bahan pustaka bidang pendidikan atau bukan dapat berasal dari sumber-sumber berikut.
 a.      Sumber primer, yakni yang berasal dari karangan asli yang ditulis oleh orang yang mengalami, mengamati, atau mengerjakan sendiri. Contohnya dapat berupa buku harian (autobiography), tesis/disertasi, laporan penelitian, dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer dapat juga berupa laporan pandangan mata atau reportase dan statistik penduduk.
b.      Sumber sekunder, yakni tulisan-tulisan berupa laporan orang lain, tinjauan, ringkasan, kritik, dan tulisan-tulisan mengenai hal-hal yang tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri oleh penulisnya. Contohnya bisa didapat dalam ensiklopedia, kamus, buku pegangan, laporan, indeks, textbooks, dan abstrak.
 c.      Sumber terserier, yakni sumber yang dapat digunakan sebagai informasi awal dan untuk penelusuran lebih lanjut. Contoh sumber terserier dapat berupa indeks, abstrak, dan bibliografi.
Saat mencari sumber pustaka, peneliti harus berusaha untuk menggunakan sumber kepustakaan primer yang informasinya lebih otentik. Sumber kepustakaan yang ada di perpustakaan pergurun tinggi pada umumnya ada dalam bentuk-bentuk sebagai berikut.
   a)   Ensiklopedia, merupakan sumber referensi yang komprehensif/luas.
   b)   Kamus, memuat kata-kata dengan artinya yang disusun secara alfabetik.
   c)   Buku-buku teks dan buku referensi, berisi pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.
   d)   Direktori atau buku pegangan, memuat alamat dan data lain serta pedoman untuk mengerjakan sesuatu.
   e)   Biografi, memuat data perorangan, antara lain adalah nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, dan lain-lain.
    f)   Indeks, memuat daftar karya tulis yang disusun secara alfabetik.
   g)   Abstrak, memuat ringkasan karangan, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya.
   h)   Laporan penelitian, memuat hasil serta proses penelitian-penelitian baru atau kelanjutan penelitian sebelumnya.
    i)    Majalah, jurnal, dan surat kabar, memuat artikel-artikel yang mungkin relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
    j)    Skripsi, tesis, dan disertasi yang biasanya melaporakan hasil dan proses suatu penelitian.

3.      Tujuan dan Fungsi Kajian Pustaka
Menurut Ary (1982), penulisan kajian pustaka dalam sebuah penelitian memiliki tujuan sebagai berikut.
 a.      Memberikan kepada pembaca kemudahan memperoleh sebuah topik tertentu dengan cara menyeleksi artikel-artikel atau bahan kajian yang berkualitas, yang relevan, bermakna penting, sahih, dan merangkainya dalam suatu laporan yang lengkap.
b.      Memberikan awalan yang sangat bagus bagi peneliti untuk mengawali penelitian dalam suatu bidang tertentu dengan cara menuntut peneliti untuk merangkum, menilai, dan membandingkan penelitian dalam bidang tertentu.
 c.      Memastikan bahwa peneliti tidak melakukan duplikasi hasil kerja yang telah dilakukan.
d.      Memberikan petunjuk ke mana penelitian yang akan datang diarahkan atau direkomendasikan.
 e.      Memberikan garis besar temuan kunci.
 f.      Mengidentifikasi ketidaksesuaian, kesenjangan dan hal yang mengandung pertentangan dalam penelitian.
g.      Memberikan analisis konstruktif tentang metodologi dan pendekatan dari para peneliti lain.

Selain memiliki tujuan yakni kepada pembaca, kajian pustaka juga memiliki fungsi yakni kepada peneliti.
a)         Untuk menyelesaikan masalah penelitian dengan mengacu pada teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan.
b)         Untuk menetapkan batas-batas bidang penelitian.
c)         Untuk menempatkan masalah dalam perspektifnya.
d)         Untuk mengetahui prosedur dan instrumen penelitian.
e)          Untuk menghindari terjadinya pengulangan studi sebelumnya secara tidak sengaja.

4.      Langkah-langkah Membuat Kajian Pustaka
Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 58).
 a.      Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
b.      Cari sumber-sumber bacaan yang banyak dan relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
 c.      Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti. Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian lihat penelitian permasalahan yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis dan saran yang diberikan.
d.      Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, kemudian bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya dan dipilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
 e.      Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti lakukan analisis renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
f.      Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.         
Contoh Kajian Pustaka
Judul Penelitian (skripsi)
“Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa dengan Pendekatan Kontekstual”

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Keterampilan Menulis
 a.   Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut  (Tarigan, 1985 : 21).
Pandangan lain tentang menulis juga dikemukakan oleh Brown. Menurut Brown (2001: 335) menulis adalah gambaran grafis dari bahasa lisan, dan bahasa tertulis sama saja dengan bahasa lisan, satu-satunya perbedaan terletak pada lambang.
grafis daripada isyarat lain.

 b.   Jenis-Jenis Tulisan
Menurut Gie (2002: 25-30) dalam Pangesti Wiedarti (2005: 20) tulisan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan bentuknya, tulisan dapat digolongkan menjadi: cerita (narasi), lukisan (deskripsi), paparan (eksposisi) dan bincangan (argumentasi).
                                               
  c.   Pembelajaran Menulis
Flower dan Hayes (lewat Tompkins, 1990: 71) mengembangkan model proses dalam menulis. Proses menulis dapat dideskripsikan sebagai proses pemecahan masalah yang kompleks, yang mengandung tiga elemen, yaitu lingkungan tugas, memori jangka panjang penulis, dan proses menulis.

 2.    Hakikat Pendekatan Kontekstual
a. Pengertian Pendekaan Kontekstual
Menurut Nurhadi (2002:), pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning atau CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

5.      Sumber Referensi di Bidang Pendidikan
Penting bagi sarjana dan peneliti untuk mengetahui bagaimana cara mencari hasil penelitian terdahulu di bidang mereka  sebagai referensi untuk penelitian yang akan mereka lakukan (Ary, 1982: 102). Berikut ini sumber utama kepustakaan yang berkaitan.
 a.      Pusat Informasi Sumber-sumber Pendidikan (ERIC)
Salah satu tonggak terpenting sejarah penelitian di Amerika Serikat ialah dibentuknya Pusat Informasi Sumber-sumber Pendidikan (Educational Resources Information Center) tahun 1964 oleh U.S. Office of Education (USOE) yang berguna untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan informasi tentang pedidikan.
Sistem ERIC yang kini disponsori oleh Badan Nasional Pendidikan (NIE= National Institute of Education), adalah suatu jaringan yang terdiri atas kurang lebih enam belas kantor kliring (clearing house). Tiap-tiap kantor bertugas untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan membuat abstraksi bahan sumber di bidang spesialisasi masing-masing. Di samping itu, ada kantor pengolahan pusat yang bertugas menyimpan dan menyebarkan bahan. Hasil pekerjaan mereka dapat diperoleh melalui penerbitan berkala Curent Index to Journals in Education dan Resources in Education, serta penerbitan-penerbitan lainnya.
        b.       Curent Index to Journals in Education
Jurnal bulanan Curent Index to Journals in Education (CIJE) disusun berdasarkan karya para spesialis di kantor-kantor kliring ERIC. Lebih dari tujuh ratus jurnal artikel diklasifikasikan dan diindeks menurut sistem yang dikembangkan thesaurus ERIC.
Cara yang efesien untuk menggunakan CIJE terdiri atas enam langkah, sebagai berikut.
1.      Tentukan kata kunci (key-words) yang mungkin memuat daftar artikel yang ada hubungannya dengan studi yang dijalani. Kata kunci sebaiknya meliputi populasi-populasi dan variabel yang ada dalam pernyataan masalah.
2.      Periksa Thesaurus of ERIC Descriptors untuk mencari yang mana di antara kata-kata kunci yang dipakai sebagai deskriptor.
3.      Mulai pencarian dengan nomor terbaru dan bergerak mundur ke nomor-nomor sebelumnya.
4.      Kutip seluruh referensi yang mungkin berguna  untuk memudahkan pekerjaan mencari artikel aslinya.
5.      Cari artikel tersebut dalam jurnal yang bersangkutan.
6.      Baca abstraksi artikel untuk menentukan apakah perlu membaca artikel tersebut sepenuhnya atau tidak.

         c.       Resources in Education
Resources in Education adalah abstraksi dari laporan penelitian dari sumber selain jurnal yang diindeks dan diterbitkan setiap bulan oleh ERIC dalam Resources in Education (RIE). Setiap kantor kliring mengumpulkan bahan yang ada hubungannya dengan bidang spesialisasi masing-masing, kemudian memasukkan dokumen tersebut ke dalam katalog serta menyiapkan indeks dan abstraksi.
Sumber yang dicakup oleh kantor kliring  terutama meliputi semua laporan penelitian pendidikan yang diberi dana oleh pemerintah federal, abstraksi selebaran, pedoman kurikulum, makalah penting dari organisasi-organisasi dan lembaga ilmiah, bibliografi, bahan pelajaran yang patut dicontoh, pedoman guru dan kerangka program, serta berbagai usulan penelitian dan proyek lainnya.
Setiap abstraksi diberi nomor kode khusus guna memudahkan pengenalan dan pemesanan salinan dari dokumen aslinya. Ada tiga indeks yang dapat digunakan, yaitu: pengarang, lembaga, dan pokok persoalan. Dengan menggunakan indeks yang tepat, seseorang dapat menemukan judul dokumen serta nomor kodenya untuk memudahkan mencari abstraksinya. Cara penggunaan RIE sama dengan penggunaan CIJE.
        d.       Koleksi Dokumen ERIC
Sebagian besar dokumen tersedia dalam dua bentuk, yaitu salinan biasa dan microfiche. Kebanyakan perpustakaan lebih menyukai microfiche karena lebih murah dan tidak memerlukan tempat penyimpanan besar.
Microfiche adalah teknik yang digunakan untuk memperkecil halaman-halaman teks cetakan dengan menggunakan proses fotografi. Satu lembar microfiche ukuran 4 kali 6 inci mampu memuat sampai enam puluh halaman buku teks. Seluruh buku atau arsip laporan yang panjang dapat diperkecil menjadi beberapa microfiche saja. Dengan demikian, seluruh koleksi ERIC tidak memerlukan lemari arsip yang banyak.
Penjelasan lebih lengkap tentang sistem ERIC serta bagaimana menggunakannya, dapat dibaca dalam brosur ERIC: What It Can do For You dan How to Use It.
Indeks-indeks lainnya yang juga dapat dijadikan untuk mencari sumber informasi adalah Educational Indeks, Readers Guide to Periodical Literature, Review of Educational Research, Annual Review of Psychology, Dissertation Abstracts International, dan Social Sciences Citation Index.

       e.         Buku
Beberapa buku tertentu telah terbukti bermanfaat bagi mereka yang sedang melakukan penelitian pendidikan. Karya Woodbury, A Guide to Sources of Educational Information, merupakan pedoman yang komprehensif untuk mencari informasi yang  ada kaitannya dengan pendidikan. Buku ini berisi deskripsi terperinci lebih dari tujuh ratus sumber terbit dan sumber lembaga, ditambah dengan bab-bab tentang bagaimana mecari sumber-sumber itu, serta bagaimana dan kapan mengguankannya. Karya Sheehy, A Guide to Reference Books, menguaraikan dan mengevaluasi beberapa ribu referensi.
Mental Measurements Yearbooks, yang dihimpun oleh Buros, dianggap sebagai referensi standar mengenai tes-tes psikologi, pendidikan, dan kejuruan.

C.      Rangkuman
Kajian pustaka merupakan komponen karya tulis ilmiah yang menguraikan teori-teori yang mendukung  masalah penelitian. Sumber kajian pustaka dapat berupa sumber primer yakni skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya. Sumber sekunder berupa laporan orang lain. Sumber tersier berupa indeks, abstrak, dan sebagainya.
Fungsi kajian pustaka bagi peneliti adalah untuk menyelesaikan masalah penelitian dengan mengacu pada teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan, menetapkan batas-batas bidang penelitian, menempatkan masalah dalam perspektifnya, mengetahui prosedur dan instrumen penelitian, dan sebagainya.
Kajian pustaka bertujuan untuk memudahkan pembaca memahami sebuah penelitian. Langkah menulis kajian pustaka adalah menentukan terlebih dahulu permasalahan dan variabelnya, mecari teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian, dan sebagainya.

D.         Referensi
Ary, Donald, dkk. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Gani, Erizal. 2013. Komponen-komponen Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Ibnu, dkk. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: Diterbitkan atas kerja sama Penerbit Universitas Negeri Malang.

Mahmudi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif dan R &D. Bandung: Alfa Beta.



Komentar