LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DILIHAT DARI BERBAGAI SEGI
A. Latar
Belakang Psikologis
Latar
belakang prikologis dalam BK memberikan
pemahaman tentang tingkah laku individu yang menajadi sasaran (klien). Hal ini
sangat penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah
laku klien, yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi. Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian
dalam bidang psikologi perlu dikuasai, yaitu tentang motif dan motivasi yaitu
menggerakan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.. selanjutnya masalah pembawaan dasar dan lingkungan
yaitu suatu konsep yang dipercayai/dikemukakan oleh orang-orang yang
mempercayai adanya potensi dasar manusia yang akan berkembang sendiri atau
berkembang dengan berinteraksi dengan lingkungan. Latar belakang psikologis yang juga dipelajari yaitu perkembangan
individu, belajar, balikan dan penguatan, dan kepribadian.
B.
Latar
Belakang Sosial Budaya
Latar belakang sosial budaya merupakan
landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi
kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap
perilaku individu. Seorang individu pada dasarnya merupakan produk lingkungan
sosial-budaya dimana ia hidup. Sejak lahir, ia sudah dididik dan dibelajarkan
untuk mengembangkan pola-pola perilaku sejalan dengan tuntutan sosial budaya yang
ada di sekitarnya.
Kegagalan dalam memenuhi tuntutan sosial
budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya. Lingkungan sosial
budaya yang melatar belakangi dan melingkupi individu berbeda-beda sehingga
menyebabkan perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku dan kepribadian
individu yang bersangkutan. Apabila perbedaan dalam sosial budaya ini tidak
“dijembatani”, maka tidak mustahil akan timbul konflik internal maupun
eksternal, yang pada akhirnya dapat menghambat terhadap proses perkembangan
pribadi dan perilaku individu yang besangkutan dalam kehidupan pribadi maupun
sosialnya. Dalam proses konseling akan terjadi
komunikasi interpersonal antara konselor dengan klien, yang mungkin antara
konselor dan klien memiliki latar sosial dan budaya yang berbeda.
C. Latar Belakang Pendidikan
Bimbingan dan konseling diperlukan
untuk mengembangkan pendidikan yang bersifat meninggi, meluas dan mendalam.
Meninggi artinya membantu membimbing individu memilih jenjang pendidikan yang
lebih tepat, karena semakin bertambahnya kesempatan dan kemungkinan untuk
mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Serta sangat diperlukan untuk membuat
individu lebih mandiri dan berkembang secara optimal dalam berbagai bimbingan,
seperti bimbingan pribadi, sosial, belajar dan bimbingan karir melalui berbagai
jenis kegiatan bimbingan, sehingga pendidikan dapat berjalan dengan lancar
dengan adanya bimbingan dan konseling.
Arah meluas tampak dalam pembagian sekolah dalam berbagai
jurusan khusus dan sekolah kejuruan. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan
bimbingan untuk memilih jurusan yang khusus dan memilih bidang studi yang tepat
bagi setiap murid. Arah mendalam tampak dalam berkembangnya ruang lingkup dan
keragaman disertai dengan pertumbuhan tingkat kerumitan dalam tiap bidang
studi. Hal ini menimbulkan masalah bagi murid untuk mendalami tiap bidang studi
dengan tekun. Perkembangan ke arah ini bersangkut paut pula dengan kemampuan
dan sikap serta minat murid terhadap bidang studi tertentu. Ini semua menimbulkan
akibat bahwa setiap murid memerlukan perhatian yang bersifat individual dan
khusus. Dalam hal ini pula terasa sekali kebutuhan akan bimbingan di sekolah.
D. Latar Belakang Perkembangan IPTEK
Di era ini ilmu pengetahuan, informasi
dan teknologi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu diperlukan bimbingan dan
konseling agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari
perkembangan tersebut. Melalui bimbingan dan konseling, individu diarahkan
kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan
teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya
jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antarindividu.
Dengan
teknologi jaringan, tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa
memanfaatkan teknologi tinggi, melainkan hampir sebagian besar proses belajar
mengajar termasuk BK (Bimbingan Konseling) atau bimbingan karier sudah bisa
memanfaatkan teknologi. Terkait sasaran layanan makin kompleks, diperlukan
pelayanan BK yang profesional. Salah satu syarat pekerjaan profesional itu
adanya komitmen menerapkan keahlian. Lembaga ataupun sekolah harus selalu
menyiapkan guru BK yang adaptif dengan perubahan IPTEK sehingga teori yang dipelajari
relevan dengan tugas BK.
Dengan teknologi, khususnya jaringan
komputer baik Intranet maupun Internet proses belajar mengajar, proses
interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja
tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam
dunia pendidikan khususnya bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal.
Komentar
Posting Komentar