MAKALAH UJI LINEARITAS

 

BAB I
PENDAHULUAN

    A.       Latar Belakang
Variabel adalah komponen penting dalam penelitian. Hal itu disebabkan karena variabel adalah objek penelitian. Variabel tidak boleh ditentukan secara sembarangan, melainkan dibutuhkan unsur logika di dalamnya.
Uji linearitas merupakan salah satu uji untuk memastikan apakah variabel yang satu mempunyai hubungan dengan variabel yang lain. Lebih tepatnya uji linearitas dibutuhkan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang liniar atau tidak secara signifikan.

     B.       Rumusan Masalah
           1.  Apa pengertian uji linearitas?
           2.  Bagaimana langkah-langkah uji linearitas?
           3.  Apa Contoh Soal Uji Linearitas?


    C.       Tujuan Masalah
           1.  Untuk mendeskripsikan pengertian uji linearitas.
           2.  Untuk mendeskripsikan langkah-langkah uji linearitas.
           3.  Untuk mendeskripsikan Contoh Soal Uji Linearitas?


         
BAB II
PEMBAHASAN

  A.     Pengertian Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan salah satu syarat atau asumsi yang harus dipenuhi apabila peneliti akan menggunakan jenis statistik parametik. Linearitas adalah sifat hubungan yang linear antarvariabel, artinya setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya. Menurut Sugiyono (dalam Abdurahman, 2012: 322) untuk menetapkan bahwa dua atau lebih variabel mempunyai hubungan kausal atau tidak, harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua atau lebih variabel tersebut termasuk uji linearitas.
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang liniar atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi liniar. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang liniar bila signifikansi kurang dari 0.05.

   B.   Langkah-langkah Melakukan Uji Linearitas
Uji linearitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan menggunakan program SPSS. Langkah-langkah melakukan uji linearitas menurut Riduwan (2013: 200) adalah sebagai berikut.
1.         Menyusun tabel kelompok data variabel X dan Y. variabel X data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2.         Membuat persamaan umum regresi linear dengan rumus Ŷ= a + bx
3.         Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg (a)) dengan rumus  JK Reg (a)= (∑Y)²
                                                                                                                    n
4.         Hitung Jumlah Kuadrat Regresi (JK Reg bIa) dengan rumus JK Reg bIa = b {∑XY-∑X∑Y}                                                                                                                                n
5.         Hitung Jumlah Kuadtar Residu (JK Res) dengan rumus JK Res = ∑ Y² - JK Reg (bIa) – JKReg(a)
6.         Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJK Reg [a]) dengan rumus RJK Reg (a) = JK Reg (a)
7.         Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJK Reg(bIa) dengan rumus RJK Reg(bIa) = JK Reg(bIa)
8.         Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes = JK Res
                                                                                                                      n-2
9.         Hitung Jumlah Kuadrat Error (JKE) dengan rumus JKE = {- (∑Y)² }
                                                                                            k                  n

10.       Menghitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus JK TC = JK res – JK E
11.       Menghitung Rata-Rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC) dengan rumus RJK TC = JKTC
                                                                                                                                      k - 2

11.    Menghitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE) dengan rumus RJK E = JK E
                                                                                                                                        n - k

12.  Mencari nilai uji F dengan rumus F = RJK TC
                                                            RJK
E

13.  Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
14.  Mencari nilai F tabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan rumus  Ftabel = F(1-á) (db TC, db E) dimana db TC = k-2 (dk pembilang) dan db E = n-k (dk penyebut).
15.  Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F (lihat tabel distribusi “F”) kemudian membuat kesimpulan.

  C.     Contoh Soal Uji Linearitas
Seorang guru melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kebiasaan membaca cerita dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 8 Padang. Data-data yang didapatkan adalah sebagai berikut.
X = Kebiasaan membaca cerita
Y = Kemampuan menulis cerpen
No
X
Y
X.Y
1
58
60
3.364
3.600
3.480
2
58
73
3.364
5.329
4.234
3
58
58
3.364
3.364
3.364
4
58
53
3.364
2.809
3.074
5
58
74
3.364
5.476
4.292
6
59
71
3.481
5.041
4.189
7
59
61
3.481
3.721
3.599
8
60
62
3.600
3.844
3.720
9
60
53
3.600
2.809
3.180
10
61
43
3.721
1.849
2.623
Σ
589
608
34.703
37.842
35.755

Ŷ= a + bx
Ket: Ŷ = Subjek variabel terikat
      a = Harga Y apabila X = 0 (harga konstan)
      b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel terikat. Apabila b (+) maka terjadi kenaikan, apabila (-) terjadi penurunan.
ΣX = 589
ΣY = 608
ΣX² = 34.703
ΣY² = 37.842
ΣXY = 35.755

N = 10
Ȳ = 60,8
X = 58,9
K = 4
b = n ( ∑XY) – (∑X)(∑Y)  = 10 (35.755) – (589) (608)  = 357.550 – 358.112
             n ∑X² - (∑X)²              10 (34703) – (589)                            347.030 – 346.921

b = - 562 = -5,1559
        109
a = Ȳ- bx
a = 60,8 – (- 5,156 . 58,9) = 60,8 - (-303,68) = 364,48
Jadi Regresi Y dan X persamaannya adalah Ŷ= a + bx = 364,48 – 5,156 X = 359,32

      Untuk memenuhi Uji Linieritas perlu diketahui JK (E), JK (TC), S²TC, S²e, dan Fh. Untuk memenuhi hal tersebut perlu diketahui terlebih dahulu JK (a) dan JK (b/a).
JK (a) = (∑Y) ² = (608) ² = 369.664 = 36966,4
                  n          10             10

JK Reg bIa = b {∑XY-∑X∑Y}= - 5,156 {35.755 – (589) (608) }= 289,77
                   n                         10
JKE = {- (∑Y)² }
                               n
JK (E) = {60² + 73² + 58² + 53² + 74² - (60+73+58+53+74) ²}
                                                                             5
           = 353,2 +

JKE = {- (∑Y)² }={71² + 61² - (71+61) ² } = 50 +
                               n                                       2

JKE = {- (∑Y)² }={62² + 53² - (62+53) ² } = 40,5 +
                               n                                       2
JKE = {- (∑Y)² }={43²  - (43) ² } = 0 +
                               n                             1
Jadi JK E = 353,2 + 50 + 40,5 + 0 = 443,7




JK TC = JKres - JKE

Untuk mencari JK TC perlu diketahui dahulu JKres dengan rumus sebagai berikut.

JKres = ΣY² - JK(b/a) - JK(a)
        = 37.842 - 289,77 - 36966,4
        = 37552,23 - 36966,4
= 585,83
JK TC = 585,83 - 443,7 = 142, 13


TC = JK TC = 142, 13 = 71,1
            K²- 2      4-2

S²e = JK E = 443,7 = 73,95
              n-k     10-4


Fh = TC = 71,1 = 0,96
         S²e   73,95

Jadi hasil perhitungan di atas disusun dalam tabel Anava, maka diperoleh gambaran perhitungan sebagai berikut.

SUMBER VARIASI
DK
JK
KT
F
Total
10
37.842
37.842
-
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
1
1
8
36966,4
289,77
585,83
36966,4
289,77
73,23
0,05
Tuna Cocok
2
142,13
71,1
0,96
Kekeliruan
6
443,7
73,95









Dari perhitungan diperoleh F hitung sebesar 248,16. Jika dikonsultasikan pada F tabel pada taraf signifikansi 0,05 dan pada dk (2,6) diperoleh F tabel sebesar 5,14. Dengan demikian Ho diterima karena F hitung < Ftabel (0,96 < 5,14).
Jadi hipotesis model linier diterima.




BAB III
PENUTUP

  A.   Simpulan
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang liniar atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi liniar. Untuk menguji linearitas dapat menggunakan program SPSS dan secara manual menggunakan rumus uji linearitas.

  B.   Saran
Setiap peneliti hendaknya mengetahui dan menguasai uji linearitas. Hal itu bertujuan agar variabel-variabel yang diteliti terjamin kesahihannya yang berarti memiliki hubungan yang signifikan. Akibat keterbatasan penulis, makalah ini mungkin masih terdapat kesalahan. Oleh sebab itu, diharapkan saran yang membangun untuk pembuatan makalah yang lebih baik di lain kesempatan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman dan Rahayu. 2012. Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Riduwan. 2012. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Komentar