PENELITIAN EKSPERIMEN

 

PENELITIAN EKSPERIMEN


  A.     Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari suatu pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara tepat. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Dengan demikian tentu saja penelitian eksperimen dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis, diterima atau ditolaknya hipotesis itu tergantung pada hasil observasi terhadap hubungan variabel-variabel pada objek eksperimen. Di samping itu, penelitian eksperimen juga merupakan salah satu bentuk penelitian yang memerlukan syarat yang relatif lebih ketat jika dibandingkan dengan jenis penelitian yang lainnya.
Sebagian ahli menyebutkan bahwa penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah disebutkan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dalam prosesnya berusaha mencari pengaruh atau sebab akibat variabel dengan mengujicobakan variabel yang satu dengan variabel yang lain.

  B.     Jenis-jenis Penelitian Eksperimen
Secara umum penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu penelitian di dalam laboratorium dan penelitian di luar laboratorium.
  1.       Penelitian di Dalam Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium dilaksanakan di dalam ruangan yang tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk meningkatkan intensitas yang lebih teliti terhadap variabel yang diteliti. Penelitian di laboratorium lebih cocok untuk problem yang berkaitan dengan misi pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan.


  2.       Penelitian di Luar Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di luar laboratorium disebut juga penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh peneliti dengan tujuan guna mendapatkan hasil penelitian yang mendekati dengan lingkungan nyata, misalnya di kelas, di sekolah, di bengkel atau pertemuan sekolah lainnya yang diambil secara alami. Bentuk penelitian ini paling banyak dilakukan oleh peneliti, karena memiliki beberapa keunggulan seperti variabel eksperimen lebih kuat di lapangan dibandingkan penelitian di dalam laboratorium, lebih mudah memberikan perlakuan, dapat dilakukan proses eksperimen dengan setting yang mendekati keadaan sebenarnya, serta hasil eksperimen lebih aktual dengan permasalahan yang dihadapi para pendidik.
Eksperimen laboratorium memiliki keunggulan utama, yaitu sangat cocok untuk mendalami masalah yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan. Dalam pelaksanaan eksperimen ini memungkinkan untuk mengendalikan variabel-variabel luar yang mengancam validitas internal dan validitas eksternal hasil eksperimen. Namun karena ketatnya pengendalian terhadap variabel-variabel luar, sehingga hasil eksperimen ini adakalanya tidak memungkinkan untuk diterapkan pada kondisi yang sebenarnya.

C.      Ciri-ciri Penelitian Eksperimen
Ciri utama penelitian eksperimen yang membedakannya dengan semua jenis penelitian lainnya adalah perlakuan atau manipulasi ternadap variabel bebas untuk mengetahui efeknya terhadap variabel terikat. Variabel yang dilibatkan, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, sudah ditetapkan secara tegas oleh peneliti sejak awal penelitian. Variabel bebas (disebut juga variabel perlakuan, variabel independen, atau variabel penyebab) adalah variabel yang dimanipulasi secara sistematis dalam eksperimen. Contoh variabel bebas adalah metode pembelajaran, ienis-jenis penguatan, frekuensi penguatan media pembelajaran, lingkungan belajar, materi pembelajaran, jumlah kelompok belajar, dan sebagainya. Variabel terikat (disebut iuga variabel kriteria atau variabel dependen) adalah variabel yang diukur sebagai akibat adanya perlakuan terhadap variabel bebas. Contoh variabel terikat dalam penelitian pendidikan, antara lain adalah hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian belajar, dan/atau skor tes.

Penelitian eksperimen memiliki beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut. 
1.         Variabel penelitian dan situasi perlakuan diatur secara ketat dengan menetapkan perlakuan, kontrol dan pengacakan.
2.         Adanya kelompok pergendali sebagai pembanding bagi kelompok  eksperimen.
3.         Pemilihan dan penentuan subyek serta penempatan subyek dalam kelompok perlakuan dan kelompok pengendalian dilakukan secara acak.
4.         Validitas internal diperlukan pada desain eksperimen guna mengetahui apakah  manipulasi benar-benar berdampak pada perbedaan hasil yang dicapai.
5.         Validitas eksternal berkaitan dengan bagaimana keterwakilan populasi dan ketergeneralisasian hasil eksperimen.  
Sebagian ahli menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental yaitu sebagai berikut.
a)         Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
b)         Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variable.
c)         Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya.

D.    Langkah-langkah Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan jenis penelitian lainnya yaitu sebagai berikut.
 1.         Melakukan kajian induktif yang berkaitan erat dengan permaslahan yang hendak dipecahkan.
 2.         Mengidentifikasi masalah.
 3.         Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel.
 4.         Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan.
 5.         Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen.
 6.         Menentukan cara untuk mengontrol.
 7.          Memilih desain riset yang tepat.
 8.         Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (desain) sejumlaah subjek penelitian.
 9.         Membagi subjek ke dalam kelompok kontrol atau ke dalam kelompok eksperimen.
10.       Memberi instrumen yang sesuai, memadai instrumen dan melakukan plot story agar memperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan.
11.       Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis.
12.       Melakukan eksperimen.
13.       Mengumpulkan data kasar dari eksperimen.
14.       Mengorrganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.
15.       Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan.
16.       Membuat laporan eksperimen.

       Sebagian ahli lain menyebutkan bahwa yang paling penting dalam penelitian eksperimen adalah memperhatikan langkah-langkah berikut.
a)         Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
b)         Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi di dalam kelompok eksperimen dan kelompok control.
c)         Pembuatan dan pengembangan instrument.
d)         Pemilihan desain penelitian.
e)         Eksekusi prosedur.
f)         Melakukan analisis data.
g)         Memfokuskan kesimpulan.

E.   Validitas Eksperimen
Secara ideal, suatu eksperimen dikatakan valid apabila memenuhi hal-hal berikut.
1.         Hasil yang dicapai hanya diakibatkan oleh karena variabel bebs yang dimanipulasi secara sistematis.
2.         Hasil akhir dieksperimen harus dapat digeneralisasi pada kondisi eksperimen yang berbeda.

      Untuk mencapai hal yang ideal di atas, ada dua syarat agar hasil suatu eksperimen dapat mencapai hasil yang baik dan tidak bervariasi. Kedua syarat yang dimaksud adalah perlunya validitas internal dan validitas eksternal yang terjaga selama proses penelitian eksperimen.
a)         Validitas internal merupakan penilaian yang dibuat berkenaan dengan keyakinan bahwa hipotesis tandingan dapat disingkirkan dari kemungkinan sebagai eksplanasi dari hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu mengenali variabel apa saja yang mungkin dapat memunculkan hipotesis tandingan bagi variabel penelitian eksperimen.
b)         Validitas eksternal dalam penelitian eksperimen sangat tergantung pada peneliti untuk mengontrol variabel asing. Jika variabel asing tidak dapat dikontrol maka peneliti dapat menyimpulkan apakah perubahan yang terjadi pada variabel dependen dalam peneltian eksperimen atau karna variabel asing sehingga hubungan kausal tidak dapat diinfer secara aman.

F.   Desain Penelitian Eksperimen
Desain eksperimen dapat dikategorikan menjadi empat desain, yaitu desain pre-experiment, desain true-experiment (eksperimen yang sebenarnya), factorial desain dan desain quasi experiment.
1.         Pre-Experiment Designs
Desain ini belum merupakan eksperimen yang sebenarnya, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil dari penelitian eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.
2.         True-Experiment Design
       Desain ini sudah merupakan penelitian eksperimen yang sebenarnya, karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara random.
3.         Factorial Design
       Desain ini merupakan modifikasi dari true-experimental design, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel dependen) terhadap hasil (variabel dependen). Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random.
4.         Quasi Experiment Design
       Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true-experimental design. Desain ini memiliki kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

G. Contoh Judul Penelitian Eksperimen
Adapun contoh judul-judul penelitian eksperimen adalah sebagai berikut.
1.         Upaya Meningkatkan Motivasi dan Keterampilan Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 025 Pekanbaru Melalui Penggunaan Media Gambar Berseri.
2.         Pengaruh Metode Belajar Berkelompok terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Solok Sumatera Barat.
3.         Efektifitas Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Kelas VIII SMP Negeri 6 Lubuk Begalung Sumatera Barat.
4.         Pengaruh Menonton Teater terhadap Kemampuan Menulis Teks Narasi Kelas VIII SMP Negeri 2 Lubuk Buaya Sumatera Barat.

Komentar