A.
Pengertian dan Dasar-dasar
Penelitian
Penelitian adalah kegiatan sistematis yang dilakukan dengan maksud untuk
mendapatkan informasi ilmiah mengenai serentetan peristiwa dan dalam rangka
pemecahan suatu permasalahan. Penelitian (research)
juga dapat diartikan sebagai upaya untuk menjawab
permasalahan dengan jalan mengumpulkan data.
Pengertian
penelitian secara rinci adalah proses yang sistematis untuk memperoleh
pengetahuan (to discover knowledge)
dan pemecahan masalah (problem solving)
melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta
membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut.
B.
Tujuan, Fungsi, dan Asumsi Penelitian
Penelitian sangat
penting dilakukan. Alasan pentingnya suatu penelitian adalah sebagai berikut.
Pertama, penelitian didasarkan atas
kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal
di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat luas
tersebut banyak hal yang tidak diketahui,
tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan karena pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan manusia yang sangat terbatas dibandingkan dengan
lingkungannya yang begitu luas.
Kedua, penelitian dilakukan karena didorong
oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri
ingin mengetahui tentang sesuatu diluar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman
tentang sesuatu menimbulkan rasa ingin tahu yang lebih luas, lebih tinggi, dan
lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya, manusia selalu bertanya, apa
itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang,
jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan,
tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan. peneliti, dan mungkin juga para
pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci, dan lebih
komprehensif.
Ketiga, penelitian dilakukan untuk pemecahan
masalah. Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan
secara obyektif, sistematis, menggunakan metode dan mengikuti prosedur, serta
berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data,
dan pembuktian secara ilmiah.
Keempat, pemenuhan pengembangan diri.
Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan
dimilikinya. Pencapaian yang diinginkan manusia melalui penelitian sangat
tergantung ruang lingkup penelitian yang dirancang.
Yang menjadi awal sekaligus yang
paling utama dalam melakukan penelitian adalah adanya masalah. Pengertian-pengertian masalah adalah sebagai berikut.
1
Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi
menimbulkan keraguan atau ketidakpastian.
2
Apabila terjadi kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
3
Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan yang berlawanan.
4
Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti
epidemic, banjir, longsor, dekadensi, moral, dsb).
Layak atau tidak sebuah masalah untuk diteliti adalah dengan memperhatikan kriteria berikut.
a.
Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses
dan hasil pembelajaran.
b.
Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah.
c.
Tersedianya data atau informasi di lapangan.
d.
Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan.
e.
Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.
Apabila sudah mengetahui pengertian
penelitian, maka sangat perlu diketahui pula tujuan-tujuan penelitian. Tujuan
penelitian sangat erat hubungannya dengan jenis penelitian yang dilakukan.
Tujuan penelitian dasar tentu saja berbeda dengan tujuan penelitian tindakan, dan penelitian penilaian.
Apabila dilihat dari segi prosesnya, maka tujuan penelitian yaitu, 1) mendeskripsikan,
atau menggambarkan secara jelas dan cermat
tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti, 2) Menerangkan kondisi atau faktor-faktor yang
mendasari terjadinya masalah, 3) menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai
hubungan antara faktor yang satu dengan yang lainnya, 4) membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi
mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal
muncul, dan 5) mengendalikan
peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh.
C. Metode dan
Prosedur Penelitian
Penelitian merupakan suatu siklus.
Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus adapun yang menjadi tahapan-tahapan penelitian adalah sebagai berikut.
1
Merumuskan Masalah
Pada tahap ini
setelah peneliti merasakan atau menemukan masalah yang akan diteliti,
selanjutnya membuat rumusan masalah secara operasional dan membuat
pembatasannya, terutama untuk menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti
agar batas-batas yang menjadi lingkup penelitian tidak bersifat kabur dan
menyulitkan usaha pemecahannya.
2
Mengadakan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah untuk mengumpulkan
data atau informasi sehubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat
diketahui keadaan atau kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun
praktis. Pengetahuan yang diperoleh dari studi pendahuluan sangat berguna untuk
menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis
yang diuji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian. Studi pendahuluan dapat
dilakukan melalui studi dokumenter, yakni mempelajari berbagai dokumen baik
resmi maupun tidak resmi. Studi kepustakaan, yakni mempelajari berbagai buku
dan studi lapangan sehingga masalahnya bener-bener dipahami. Tanpa memahami dan
mendalami seluk-beluk masalah yang diteliti, sukar dibayangkan penelitian akan
memperoleh hasil yang berarti (signifikan).
3
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan
kesimpulan atau jawaban terhadap masalah yang diteliti yang bersifat sementara
dalam arti belum final, dan masih memerlukan pembuktian. Hipotesis sangat
penting dalam kegiatan penelitian, sebab melalui hipotesis tersebut peneliti
berusaha mengumpulkan data untuk dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan akhir
atau generalisasi hasil penelitian.
4. Menentukan Sampel Penelitian
Pada tahap ini ditentukan obyek yang
akan diteliti. Keseluruhan obyek yang diteliti disebut populasi atau univers,
sedangkan bila dalam penelitian hanya menggunakan sebagian saja dari seluruh
obyek yang diteliti, maka dalam hal ini digunakan sampel.
5 Menyusun Rancangan Penelitian
Menyusun rancangan
penelitian yang akan dijadikan pedoman selama melaksanakan penelitian. Sebagai
suatu pola perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang berhubungan
dengan kegiatan pelaksanaan penelitian dan memuat hal-hal sebagai berikut.
a.
Masalah yang diteliti dan alasan
dilakukannya penelitian
b.
Bentuk atau jenis data yang diperlukan
c.
Tujuan dilakukannya penelitian
d.
Dimana dilakukannya penelitian
e.
Jangkau waktu pelaksanaan penelitian
f.
Organisasi kegiatan dan pembiayaan
g.
Hipotesa yang diajukan
h.
Teknik pengumpulan dan pengolahan data
i.
Pola atau sistematik laporan yang
direncanakan
6. Menentukan dan Merumuskan Alat Penelitian atau Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap ini ditentukan jenis alat
atau teknik pengumpulan data yang digunakan kemudian dirumuskan sehingga dapat
digunakan dalam pelkasanaan penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data
yang diperlukan.
7.
Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan
data harus didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan dalam rancanagan
penelitian. Kegiatan ini erat sekali dengan metode penelitian yang digunakan,
seperti metode sejarah, eksperimenta dan deskriptif. Data yang dikumpulkan
menjadi dasar dalam menguji hipotesis.
8.
Pengolahan atau Analisis Data
Dari data yang
terkumpul selanjutnya di analisis, dan hipotesis yang diajukan diuji
kebenarannya melalui analisis tersebut. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan
disesuaikan dengan jenis data dan metode penelitian yang digunakan. Apabila
jenis data yang dikumpulkan itu data kualitatif maka dilakukan dengan penarikan
kesimpulan deduktif-induktif. Namun bila data yang dikumpulkan kuantitatif atau
angka-angka dapat digunakan melalui analisis statistika sebelum menarik
kesimpulan secara kualitatif (deduktif-induktif). Disamping menggunakan teknik
analisis data seperti diatas apabila tersedia dapat digunakan alat elektronik
modern atau komputer.
9. Fase Laporan Penelitian
Untuk kepentingan
publikasi pada umum atau orang yang berkepentingan. Sistematik laporan
penelitian dapat berupa paper laporan, skripsi, thesis atau disertasi. Hal itu
disesuaikan dengan tujuan dilakukannya penelitian sebagaimana terumuskan dalam
rancangan penelitian. Demikianlah proses dalam melaksanakan penelitian ilmiah.
C. Jenis dan Karakteristik Penelitian
Adapun jenis penelitian adalah
sebagai berikut.
1
Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.
Ada beberapa jenis penelitian yang termasuk penelitian deskriptif, antara lain sebagai berikut, penelitian survei (penelitian pemairan), penelitian kasus, penelitian perkembangan, penelitian tindak lanjut, penelitian analisis dokumen, studi waktu dan gerak, studi kecenderungan.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.
Ada beberapa jenis penelitian yang termasuk penelitian deskriptif, antara lain sebagai berikut, penelitian survei (penelitian pemairan), penelitian kasus, penelitian perkembangan, penelitian tindak lanjut, penelitian analisis dokumen, studi waktu dan gerak, studi kecenderungan.
2
Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional adalah penelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Variabel yang digunala untuk memprediks disebut variabel prediktor atau variabel independen (bebas), sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel kriterium atau variabel kriteria biasanya dapat disebut variabel dependen (terikat).
Penelitian korelasional adalah penelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Variabel yang digunala untuk memprediks disebut variabel prediktor atau variabel independen (bebas), sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel kriterium atau variabel kriteria biasanya dapat disebut variabel dependen (terikat).
3
Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah merupakan Expost facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam penelitian sejarah tidak terdapat manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana dalam penelitian eksperimen.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksikan apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Penelitian sejarah merupakan Expost facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam penelitian sejarah tidak terdapat manipulasi atau kontrol terhadap variabel, sebagaimana dalam penelitian eksperimen.
Penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu. Penelitian ini mencoba merekonstruksikan apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
4
Penelitian Kausal
Komparatif
Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
Dalam pendekatan ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok, kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Dalam hal ini ada unsur membandingkan antara dua atau lebih variabel. Ciri pokok dari penelitian ini adalah bahwa penelitian komparatif adalah penelitian expost facto, dimana peneliti dalam membandingkan dan mencari sebab-akibat dari variabelnya tidak dapat melakukan treatment. Penelitian ini cenderung mengandalkan data kuantitatif.
Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
Dalam pendekatan ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok, kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Dalam hal ini ada unsur membandingkan antara dua atau lebih variabel. Ciri pokok dari penelitian ini adalah bahwa penelitian komparatif adalah penelitian expost facto, dimana peneliti dalam membandingkan dan mencari sebab-akibat dari variabelnya tidak dapat melakukan treatment. Penelitian ini cenderung mengandalkan data kuantitatif.
5
Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulant, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.
Dalam penelitian eksperimen, kontrol yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan, agar mendapatkan faktor-faktor yang benar-benar murni dari faktor yang dimanipulasi tadi.
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulant, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.
Dalam penelitian eksperimen, kontrol yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan, agar mendapatkan faktor-faktor yang benar-benar murni dari faktor yang dimanipulasi tadi.
6
Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah penelitian tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Selanjutnya Kemmis dan Taggart, menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran, keadilan praktik pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktik ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut.
Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion). Sementara itu menurut Elliot, penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada didalamnya. Seluruh prosesnya yang meliputi telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan dampak, serta menjalin hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan professional.
Penelitian tindakan adalah penelitian tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Selanjutnya Kemmis dan Taggart, menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran, keadilan praktik pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktik ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut.
Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion). Sementara itu menurut Elliot, penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada didalamnya. Seluruh prosesnya yang meliputi telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan dampak, serta menjalin hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan professional.
Komentar
Posting Komentar