PERBEDAAN
SOSIOLINGUISTIK, PRAGMATIK, DAN SEMANTIK
Secara etimologi, sosiolinguistik
berasal dari kata sosio dan linguistik. Sosio yaitu budaya/kebiasaan masyarakat, sedangkan linguistik diartikan sebagai ilmu bahasa. Oleh sebab itu, sosiolinguistik adalah ilmu yang membahas
hubungan antara pemakaian bahasa dan perilaku sosial. Objek kajian sosiolinguistik
adalah bahasa setelah terimplementasi dalam tindak komunikasi, yaitu fonem, morfem,
kata (leksikon), frasa, klausa, kalimat, paragraph, wacana, dialog, ideolek, dialek
regional, kronolek (dialek waktu), dan sosiolek (dialek sosial).
Berbeda dengan sosiolinguistik, pragmatik merupakan ilmu yang membahas bahasa dengan konteksnya. Objek kajian pragmatik adalah deiksis (dexis), praanggapan (presupposition),
tindak tutur (speech act) dan
implikatur percakapan (conversational
inplicature). Jika pragmatik melihat tuturan dengan konteks, sosiolinguistik
juga meilihat peristiwa tutur dengan mempertimbangkan konteks. Namun, konteks yang ada di
dalam sosiolinguistik berkaitan dengan jenis kelamin, usia, pendidikan,
dan kelas sosial pengguna bahasa yang
nantinya akan muncul slang, jargon
dan register, sedangkan pragmatik
melihat konteks dari tempat, tujuan dan penutur.
Berbeda pula dengan sosiolinguistik dan pragmatik, semantik adalah ilmu yang membahas makna satuan bahasa tanpa
mempersoalkan konteks. Objek kajian semantik adalah kata, frasa, klausa,
kalimat, dan wacana.
Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang
mengkaji bahasa dengan kondisi sosial pemakai bahasa tersebut. Pragmatik
mengkaji makna yang terikat konteks, sedangkan semantik mengkaji makna yang
bebas konteks.
Komentar
Posting Komentar