HASIL
TELAAH KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
SMP NEGERI 1 BOGOR TAHUN AJARAN 2011/2012
SMP NEGERI 1 BOGOR TAHUN AJARAN 2011/2012
Adapun yang ditelaah dalam
KTSP SMP N 1 Bogor adalah seluruh komponen kurikulum tersebut, yakni mulai dari
sampul hingga halaman akhir. Hasil telaah KTSP SMP N 1 Bogor adalah sebagai
berikut.
A. Sampul
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP NEGERI 1 Bogor tahun ajaran 2011/2012 sudah tergolong baik. Hal itu karena selain judul yang tepat, di dalam sampul tersebut juga telah terdapat logo sekolah/daerah, keterangan lembaga, dan keterangan provinsi sekolah serta tahun dikeluarkannya KTSP sekolah tersebut.Hanya saja, sampul kurikulum tersebut akan semakin baik apabila dicantumkan alamat lengkap sekolah yakni nama jalan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP NEGERI 1 Bogor tahun ajaran 2011/2012 sudah tergolong baik. Hal itu karena selain judul yang tepat, di dalam sampul tersebut juga telah terdapat logo sekolah/daerah, keterangan lembaga, dan keterangan provinsi sekolah serta tahun dikeluarkannya KTSP sekolah tersebut.Hanya saja, sampul kurikulum tersebut akan semakin baik apabila dicantumkan alamat lengkap sekolah yakni nama jalan.
B. Bab
I Pendahuluan
Setelah
sampul, halaman selanjutnya KTSP SMP 1 Bogor berisi pendahuluan. Bab 1
pendahuluan dalam kurikulum ini berisi latar belakang, tujuan dan prinsip
pengembangan, serta analisis situasi pendidikan.
Latar
belakang kurikulum ini berisi hal-hal yang menjadi alasan SMP N I Bogor
menggalakkan dan memperbaiki mutu hingga menjadi sekolah bertaraf
internasional. Alasan-alasan tersebut seperti perkembangan iptek di era
globalisasi yang mengakibatkan persaingan kerja semakin sulit karena pekerja
asing akan memasuki Indonesia, pentingnya bahasa Inggris sebagai sarana utama
dalam komunikasi, perkembangan teknologi yang memudahkan siswa mendapat
berbagai informasi, dan sebagainya. Berdasarkan alasan-alasan tersebut SMP N 1
Bogor melengkapi sarana prasarana yang dapat membantu siswa belajar efektif
hingga sekolah dapat melahirkan lulusan-lulusan yang terbaik dan bertaraf
internasional. Hal itu juga dibuktikan dengan penggunaan bahasa Ingris yang
lebih dominan di sekolah tersebut, sehingga siswa tidak kesulitan menghadapi
perkembangan zaman yang serba menggunakan bahasa Inggris.
Selain
alasan-alasan yang telah disebutkan sebelumnya, dalam latar belakang juga dicantumkan
dasar hukum dalam membuat KTSP SMP 1 Bogor yaitu UU nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Standar Isi (SI), dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Dalam
bab pendahuluan ini bukan saja berisi latar belakang dan dasar hukum pembuatan
kurikulum, melainkan juga disebutkan 23 tujuan yang akan dicapai melalui KTSP
SMP N1 Bogor yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah tersebut.
Tujuan pengembangan KTSP yang dirumuskan oleh SMP N 1 Bogor tersebut telah
mencakup tujuan pengembangan kurikulum pendidikan menengah yang disebutkan BNSP
yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Setelah
dijelaskan tujuan pengembangan, di dalam KTSP ini juga disebutkan prinsip pengembangannya.
Prinsip pengembangan yang dirumuskan SMP N 1 Bogor telah sesuai dengan apa yang
ditetapkan BNSP bahkan ada yang ditambahkan yaitu dinamika perkembangan global,
persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, kondisi sosial budaya masyarakat
setempat, kesetaraan jender, dan sebagainya. Dalam KTSP ini juga dijelaskan analisis situasi sekolah
meliputi keunggulan dan kelemahan sekolah.
C.
Bab II Tujuan
Bab selanjutnya yang ada dalam KTSP SMP N 1 Bogor
setelah bab pendahuluan adalah bab 2 tujuan. Dalam bab ini berisi beberapa
subbab.
Pertama, subbab tujuan pendidikan berisi tujuan pendidikan nasional telah
sesuai dengan BNSP yaitu agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kedua, subbab visi sekolah yaitu ”Dengan Imtaq, pada tahun 2013 SMP
Negeri 1 Bogor menjadi Sekolah Bertaraf Internasional”.
Ketiga, subbabindikator
visi sekolah yaitu sebagai
berikut.
1. Terwujudnya lulusan dengan kompetensi atau kemampuan bertaraf
internasional.
2. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air,
beriman dan bertaqwa.
3. T erwujudnya KTSP di sekolah bertaraf internasional.
4. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien dan bertaraf
internasional.
5. Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan
dan mutakhir serta bertaraf internasional.
6. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan bertaraf internasional.
7. Terwujudnya standar penilaian pendidikan bertaraf internasional.
8. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai.
9. Terwujudnya budaya mutu sekolah.
10.
Terwujudnya lingkungan
sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri dan bersih.
Keempat, subbab misi sekolah yaitu sebagai berikut.
a)
Mewujudkan lulusan dengan
kompetensi atau kemampuan bertaraf internasional.
b)
Mewujudkan lulusan yang
cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman dan bertaqwa.
c)
Mewujudkan Dokumen-1 atau
Buku-1 KTSP di sekolah bertaraf internasional.
d)
Mewujudkan proses
pembelajaran yang efektif, efisien dan bertaraf internasional.
e)
Mewujudkan standar prasarana
dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir serta bertaraf internasional.
f)
Mewujudkan standar
pengelolaan pendidikan berbasis sekolah yang tangguh dan manajemen bertaraf
internasional.
g)
Mewujudkan standar penilaian
pendidikan bertaraf internasional.
h)
Mewujudkan penggalangan
biaya pendidikan yang memadai, wajar dan adil sesuai tuntutan pendidikan yang
bertaraf internasional
i)
Mewujudkan budaya mutu
sekolah.
j)
Mewujudkan lingkungan sekolah
yang nyaman, aman, rindang, asri dan bersih.
Kelima, subbab berisi tujuan sekolah dalam 4 tahun yaitu sebagai berikut
1)
Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang
memiliki kompetensi global yang beriman dan bertaqwa, unggul di bidang sains,
matematika, dan ICT, serta mahir berkomunikasi dalam bahasa Inggris serta para
lulusan yang dapat melanjutkan studi pada sekolah bertaraf internasional baik
di dalam negeri maupun luar negeri.
2)
Sekolah mampu menghasilkan siswa
berprestasi di tingkat nasional dan internasional baik dibidang akademik maupun
non akademik.
3)
Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan
dokumen-1 atau Buku-1 KTSP dengan lengkap dan bertaraf internasional.
4)
Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan
standar proses pembelajaran bertaraf internasional meliputi : tercapai/telah
dibuat/ditetapkan melaksanakan pembelajaran dengan strategi/metode : CTL,
pendekatan belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual secara lengkap
termasuk pembelajaran di luar kelas/sekolah.
5)
Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan
standar pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf internasional meliputi :
semua guru berkualifikasi minimal S1, telah mengikuti PTBK, semua mengajar
sesuai bidangnya, mampu berbahasa inggris, serta mampu menggunakan perangkat
TIK.
6)
Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar
sarpras/fasilitas sekolah bertaraf internasional meliputi : semua sarpras,
fasilitas, peralatan, dan perawatan bertaraf internasional.
7)
Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan
standar pengelolaan sekolah bertaraf internasional meliputi : pencapaian standar
pengelolaan : pembelajaran, kurikulum, sarpras, SDM, kesiswaan, administrasi
secara lengkap, memenuhi standar ISO 9001 dan berbasis TIK.
8)
Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan
standar penilaian pendidikan yang relevan dan bertaraf internasional.
9)
Sekolah mampu memenuhi pengembangan
budaya mutu sekolah yang memadai.
10)
Sekolah mampu mewujudkan lingkungan
sekolah dengan menerapkan 6K secara lengkap.
D.
Bab III Struktur dan Muatan KTSP
Pada bab ini, KTSP SMP N 1 Bogor mencantumkan beberapa subbab yaitu
sebagai berikut.
1.
Struktur
Kurikulum
Struktur KTSP SMP N 1 Bogor telah sesuai dengan BNSP yaitu mencantumkan
alokasi waktu jam pelajaran yaitu sekurang-kurangnya
32 jam pelajaran setiap minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di SMP 1 Bogor terdiri
dari program umum meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti seluruh
peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran yang menjadi ciri
khas keunggulan daerah berupa mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang
wajib diikuti pada program umum berjumlah 10, sementara keberadaan mata
pelajaran muatan lokal ditentukan oleh kebijakan dinas setempat dan kebutuhan
sekolah.
2.
Muatan
Kurikulum
Selain struktur, dalam bab ini juga dijelaskan muatan KTSP yakni meliputi
sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.
3.
Mata Pelajaran
Mata pelajaran
beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman
pada struktur kurikulum yang tercatum dalam SI. Kelompok mata pelajaran yang
diajarkan di SMP N 1 Bogor telah sesuai dengan kelompok mata pelajaran yang
ditetapkan BNSP.
Lima kelompok mata
pelajaran yang telah ditetapkan BNSP dijabarkan kembali oleh SMP N 1 Bogor
sehingga jumlah mata pelajaran wajib adalah 11 mata pelajaran yaitu agama, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, IPA, IPS, seni budaya,
pendidikan jasmani, TIK, dan PTD. Berikut adalah struktur KTSP SMP N 1 Bogor.
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A. Mata Pelajaran
|
|
|
|
1. Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa Inggris
|
6
|
6
|
6
|
5. Matematika
|
6
|
6
|
6
|
6. Ilmu Pengetahuan Alam
|
6
|
6
|
6
|
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
11)
PTD
|
2
|
2
|
2
|
B. Muatan Lokal
|
|
|
|
§ Bahasa Sunda
§ Pendidikan Lingkungan Hidup
§ BK
|
2**)
1**)
1**)
|
2**)
1**)
1**)
|
2**)
1**)
1**)
|
C. Pengembangan Diri,
melalui kegiatan :
§ Pelayanan Konseling
§ Ekstra Kurikuler :
§ BTQ dan Tarjamah Al Qur’an
§ Sience Club
§ E-Learning
§ Keinternasional (AMC, ICAS dll)
|
2***)
2***)
2***)
2***)
|
2***)
2***)
2***)
2***)
|
2***)
2***)
2***)
2***)
|
Jumlah
|
42
|
42
|
42
|
Ket: **) merupakan mata pelajaran muatan lokal
2***)ekuivalen 2 jam pembelajaran
4.
Muatan Lokal
Dalam BNSP, muatan
lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah.
Muatan lokal yang diajarkan menyesuaikan dengan letak geografis. Dalam
hal ini, SMP N I Bogor menjadikan bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup
(PLH) sebagai muatan lokal. Bahasa Sunda dijadikan muatan lokal karena
mengingat bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang digunakan hingga 75% oleh
masyarakat setempat. Demikian pula untuk muatan lokal PLH dipilih karena
sejalan dengan program pemerintah Jawa Barat yang sedang menggalakan program
Gemar (Gerakan Multi Agrobisnis) pada saat itu.
5.
Kegiatan Pengembangan Diri
Dalam BNSP,
pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan diri
pada SMP N 1 Bogor telah sesuai dengan BNSP, karena kegiatan ekstrakurikuler
yang diterapkan telah mampu menggali dan meningkatkan potensi siswa.Pengembangan diri di SMP N 1 Bogor meliputi program pelayanan konseling. Selain itu, program pengembangan diri di sekolah ini
adalah kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),
bimbingan rohani, pramuka, paskibra, kesenian ,olah raga, Palang
Merah Remaja (PMR), taekwondo, drumband, olympiada
MIPA dan IJSO.Pada umumnya,
program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu. Khusus untuk Rohani Islam
dilaksanakan tiap hari pada pagi hari dalam bentuk Tadarussan. Program
Pembiasaan dilakukan melalui kegiatan Tadarussan, sholat berjamaah, dan
Upacara.
6.
Pengaturan
Beban Belajar
Pengaturan beban
belajar di SMP N 1 Bogor telah sesuai dengan pengaturan beban belajar yang ada
di dalam
BNSP yaitu ditentukan berdasarkan
sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada SMP N 1 Bogor yang menyesuaikan alokasi waktu
dengan kegiatan praktik, mandiri, dan penugasanadalah sebagai berikut.
a.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran
yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat
dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di
samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam SI.
b.
Alokasi
waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk SMP adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c.
Alokasi
waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap
muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah, misalnya pada kegiatan praktikum
Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam
pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum SMP.
7.
Ketuntasan
belajar
Ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh BNSP berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. BNSP menyebutkan bahwa sekolah harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai target pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Dalam KTSP
SMP N 1 Bogor, hanya dicantumkan KKM setiap mata pelajaran saja tanpa
menjelaskan tahap penentuan KKM tersebut. Idealnya, setiap KKM sebuah mata
pelajaran harus dijelaskan tahap penentuan nilainya. Faktor penentu KKM adalah tingkat kesukaran materi, sarana yang tersedia dan kemampuan
siswa.
Menurut Azis (2014) langkah-langkah dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut.
a.
Hitunglah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap
mata pelajaran setiap kelas.
b.
Tentukan kekuatan / nilai untuk setiap aspek /
komponen sesuai dengan kemampuan masing-masing aspek.
c.
Aspek kompleksitas. Semakin komplek (sukar) KD
maka nilainya semakin rendah, dan semakin mudah KD maka nilainya semakin
tinggi.
d.
Aspek sumber daya pendukung (sarana). Semakin
tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
e.
Aspek intake (kemampuan awal). Semakin tinggi kemampuan
awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi pula.
f.
Jumlah nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi
tiga untuk menentukan KKM setiap KD.
g.
Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi
dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran
h.
KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas
tidak sama, tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
Aspek yang
dianalisis
|
Kriteria dan Skala
Penilaian
|
||
Kompleksitas
|
Tinggi < 65
|
Sedang 65-79
|
Rendah 80-100
|
Daya dukung
|
Tinggi 80-100
|
Sedang 65-79
|
Rendah < 65
|
Intake siswa
|
Tinggi 80-100
|
Sedang 65-79
|
Rendah < 65
|
Aspek yang
dianalisis
|
Kriteria Penskoran
|
||
Kompleksitas
|
Tinggi (1)
|
Sedang (2)
|
Rendah (3)
|
Daya dukung
|
Tinggi (3)
|
Sedang (2)
|
Rendah (1)
|
Intake siswa
|
Tinggi (3)
|
Sedang (2)
|
Rendah (1)
|
Berikut ini tabel nilai KKM pada SMP N 1
Bogor.
No.
|
Mata Pelajaran
|
KLS 7
|
KLS 8
|
KLS 9
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
||
1
|
Agama
|
78
|
78
|
79
|
79
|
80
|
80
|
2
|
Pendidikan Kewarganegaraan
|
80
|
82
|
82
|
82
|
82
|
82
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
80
|
80
|
81
|
81
|
82
|
82
|
4
|
Bahasa Inggris
|
80
|
80
|
81
|
81
|
82
|
82
|
5
|
Matematika
|
80
|
80
|
82
|
82
|
84
|
84
|
6
|
IPA
|
80
|
80
|
81
|
81
|
82
|
82
|
7
|
IPS
|
80
|
80
|
81
|
81
|
82
|
82
|
8
|
Seni Budaya
|
76
|
77
|
78
|
79
|
80
|
80
|
9
|
Pendididkan Jasmani
|
80
|
81
|
82
|
83
|
84
|
85
|
11
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
80
|
80
|
81
|
81
|
82
|
82
|
12
|
PTD
|
80
|
82
|
80
|
82
|
80
|
82
|
13
|
Mulok :
|
|
|
|
|
|
|
|
Mulok Bahasa Sunda
|
80
|
80
|
80
|
80
|
80
|
80
|
|
Pendidikan Lingkungan Hidup
|
80
|
80
|
80
|
80
|
80
|
80
|
8.
Kenaikan
Kelas dan Kelulusan
Sesuai dengan BNSP, kriteria kenaikan kelas SMP N 1 Bogor
yaitu sebagai berikut.
a.
Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang
bersangkutan telah mencapai KKM pada semua indikator, hasil belajar (HB),
kompetensi dasar (KD) dan standar kompetensi pada semua mata pelajaran.
b.
Mencapai KKM 80% atau lebih.
c.
Jumlah nilai di bawah KKM mapel maksimal 2 mata
pelajaran.
d.
Memiliki nilai kepribadian minimal baik.
e.
Penghitungan nilai raport berasal dari kehadiran
10%, ulangan harian 35%, nilai tugas 15%, nilai mid 20%, nilai semester 20%.
Selain kelulusan, dalam KTSP SMP N 1 Bogor dijelaskan tentang kelulusan. Dengan
mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari SMP Negeri 1 Bogor setelah memenuhi persyaratan berikut.
1)
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2)
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian,
pelajaran estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
3)
Lulus ujian sekolah (nilai setiap mata pelajaran
minimal sama dengan KKM yang ditetapkan sekolah).
4)
Lulus Ujian Nasional (kriteria sesuai dengan POS
UN);
5)
Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 90%.
E.
Bab IV Kalender Pendidikan
Dalam BNSP, disebutkan bahwa satuan pendidikan
menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam SI. Dalam hal
ini, SMP N 1 Bogor telah membuat kurikulum sesuai dengan yang dianjurkan BNSP. Beberapa aspek penting
yang menjadi pertimbanganSMP
N 1 Bogor dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut.
1.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu
kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.
4.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk
tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus.
5.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
6.
Libur jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal tahun.
7.
Sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu
yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur
keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
8.
Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan
khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
9.
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari
serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
F. Bab
V Silabus
BNSP menyebutkan bahwa silabus disusun
secara mandiri oleh guru yakni dengan mengkaji SK dan KD, mengidentifikasi
materi pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan
indikator pencapaian kompetensi, mengembangkan kegiatan belajar, dan menentukan
alokasi waktu serta sumber belajar. Dalam hal ini SMP N 1 Bogor tidak
mencantumkan silabus dalam kurikulumnya, sehingga tidak terlihat hal-hal yang
harus dicapai siswa dalam satu semester. Alangkah lebih baik apabila silabus
dicantumkan dalam kurikulum bersamaan dengan penilaian, sehingga dapat terlihat
dengan jelas apa saja yang harus diajarkan pendidik dan apa saja yang harus
dicapai peserta didik.
Simpulan Hasil
Telaah KTSP SMP N 1 Bogor
Berdasarkan hasil telaah KTSP
SMP N 1 Bogor, maka kurikulum SMP N 1 Bogor ini termasuk kurikulum baik/bagus
karena sebagian besar komponen-komponennya telah sesuai dengan BNSP. Selain
itu, visi sekolah yang menjadi sekolah unggul bertaraf internasional sangat
berdampak positif terhadap siswa. Hal itu dibuktikan karena sekolah memberikan
berbagai program serta sarana dan prasarana yang efektif dan efisien membantu
siswa mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Sekalipun tujuan utama SMP N 1
Bogor ini adalah menghasilkan lulusan-lulusan terbaik yang mampu bersaing di
dunia internasional, sekolah ini tidak lantas menghilangkan program-program
belajar yang dapat menjadikan siswa bermoral dan berakhlak mulia. Hal itu
dibuktikan dengan program-program pengembangan diri yang diadakan sekolah yaitu
bimbingan rohani seperti tadarussan dan sholat berjamaah yang rutin dilakukan. Tujuan-tujuan
pendidikan yang lain tetap diusahakan sebaik mungkin agar tercapai, karena
siswa yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, serta berakhak mulia merupakan
bagian dari sebutan sekolah bertaraf internasional.
Kurikulum merupaka faktor
penentu tercapainya visi sekolah. Seperti halnya pengertian kurikulum secara
sempit yakni dokumen tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang
dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan, maka dalam hal ini KTSP SMP N I
Bogor telah memenuhi syarat dalam membuat kurikulum. Prinsip KTSP yang
menyerahkan hak bagi sekolah untuk membuat kurikulum secara otonomi sesuai
dengan keadaan dan hal yang dibutuhkan, maka SMP N 1 Bogor membuat kurikulum
yang bertaraf internasional untuk menyesuaikan atau menjawab tantangan
perkembangan iptek di era globalisasi seperti sekarang ini.
Kemampuan berbahasa Inggris
yang bukan lagi hal yang baru bagi siswa melainkan harus dikuasai, menjadikan
SMP N 1 Bogor menggalakkan program belajar yang menjadikan siswa mahir berbahasa
Inggris. Oleh sebab itu, sangat baik apabila sekolah-sekolah lain juga
menerapkan program belajar seperti itu. Alokasi waktu belajar bahasa Inggris
lebih lama dari bidang studi lain. Namun, sekalipun mengutamakan bahasa
Inggris, hendaknya sekolah juga memberikan program belajar yang memantapkan
kemampuan siswa berbahasa Indonesia. Hal itu merupakan salah satu usaha untuk
menciptakan siswa yang nasionalis, yakni yang mencintai tanah air termasuk
dalam bidang bahasa.
Kurikulum adalah segala sesuatu
yang medukung siswa belajar secara optimal. Dalam hal ini, silabus juga
merupakan kurikulum. Silabus berisi hal-hal yang harus diajarkan guru dan
hal-hal yang harus dikuasai siswa. Apabila siswa telah mengetahui hal-hal yang
harus ia kuasai, maka akan lebih mudah siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Terkait dengan silabus, KTSP SMP N 1 Bogor tidak mencantumkan silabus
dalam kurikulumnya. Oleh sebab itu, bagi sekolah-sekolah lain hendaknya silabus
dicantumkan dalam kurikulum dan dibagikan kepada siswa, sehingga siswa lebih
jelas mengetahui hal-hal yang harus dilakukan atau dikuasai untuk mencapai
tujuan pendidkan atau lulus dari suatu lembaga pendidikan.
Semakin baik kurikulum sebuah
sekolah disusun, maka akan semakin mudah pula dalam mencapai tujuan pendidikan.
Oleh sebab itu, sekolah-sekolah hendaknya lebih sungguh-sungguh membuat kurikulum
yang sesuai dengan keadaan sekolah dan kebutuhan siswa, sehingga tujuan
pendidkan nasional dan instruksional dapat tercapai secara optimal.
Referensi
Azis, Abdul. 2014. “Cara Menghitung KKM”. http://semuailmiah.blogspot.co.id. Diunduh 09 Oktober 2015.
Komentar
Posting Komentar