VARIABEL PENELITIAN

 

     A.      Pengantar
Penelitian adalah kegiatan sistematis untuk menemukan suatu kebenaran. Faktor utama terjadinya penelitian adalah adanya masalah, dan masalah dirumuskan dalam bentuk variabel penelitian. Variabel adalah objek dalam penelitian. Apabila tidak ada objek yang akan diteliti, maka tidak mungkin penelitian dapat berjalan. Untuk lebih memahami variabel penelitian, maka berikut penjelasannya.

     B.      Ringkasan
      1.      Pengertian Variabel Penelitian
Secara etimologi, variabel berasal dari kata vary dan able yang berarti berubah dan dapat. Jadi, secara harfiah variabel berarti dapat berubah, sehingga setiap variabel dapat diberi nilai, dan nilai itu berubah-ubah. Nilai tersebut bisa kuntitatif (terukur dan atau terhitung, dapat dinyatakan dengan angka) juga bisa kualitatif (jumlah dan derajat atributnya yang dinyatakan dengan nilai mutu).
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian. Menurut Sugiyono (2007), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel berfungsi sebagai pembeda dalam penelitian.
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya. Variabel-variabel yang ingin digunakan perlu ditetapkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang digunakan bergantung pada luas serta sempitnya panelitian yang akan digunakan. Untuk lebih mengetahui variabel, berikut adalah pendapat para ahli tentang variabel (Kristiningrum, 2012).
       a.      Hatch dan Farhady
Variable didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
      b.      Kerlinger
Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dan sebagainya. Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, variabel itu adalah suatu yang bervariasi.

       c.      Kidder
Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
      d.      Bhisma Murti
Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Berdasarkan pengertian-pengertian variabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel adalah atribut/sifat/nilai dari orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
   2.         Jenis-jenis Variabel
Adapun jenis-jenis variabel berdasarkan fungsi/peranannya dalam penelitian adalah sebagai berikut (Arikunto, 2002: 32).
    a.      Variabel Dependent (terikat, output, criteria, dan konsikuen)
Variabel dependen disebut juga variabel terikat. Variabel dependen adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau pengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain.
   b.      Variabel Independent (bebas, stimulus, predictor, dan antecedent)
Variabel independen  atau variabel bebas, adalah kondisi-kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh dalam variabel lain.
    c.      Variabel Intervening
Variabel intervening yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat ataupun pengaruh atau terpengaruh. Variabelini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen



   d.      Variabel Moderator (independen kedua)
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi, memperkuat dan memperlemah hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel tersebut juga sebagai variabel independen ke dua.
    e.      Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang membatasi atau mewarnai variabel moderator. Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama yang berkaitan dengan variabel moderator dan bebas, ia juga berpengaruh terhadap variabel tergantung.
     f.      Variabel Acak atau Random
Variabel acak atau random, yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan dan pengaruhnya dapat tidak diperhatikan terhadap bebas maupun tergantung.
Berdasarkan cara pengukurannya, variabel dapat dikelompokkan sebagai berikut
1. K
uantitatif yang juga disebut diskrit/kontinyu adalah rasio dan interval.
2. Kualitatif yaitu ordinal dan nominal.
    Berdasarkan bisa/tidaknya diukur secara langsung, variabel dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a)  Variabel teramati (observed variable) yaitu dapat langsung diamati/diukur. Contoh: umur, jenis kelamin, berat badan, dan sebagainya.
b)  Variabel laten (latent variable) yaitu tidak dapat langsung diamati/diukur. Contoh: kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, kesehatan, dan sebagainya. Umumnya diukur dengan menggunakan indikator yang berupa variabel teramati, biasanya lebih dari dua variabel indikator.
3.         Korelasi Antarvariabel
Ada tiga korelasi antarvariabel yaitu sebagai berikut.
 a.         Korelasi Simetris
Korelasi Simetris terjadi bila antardua variabel terdapat hubungan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh-mempengaruhi, masing-masing bersifat mandiri.
b.         Korelasi Asimatris
Korelasi asimatris ialah korelasi antara dua variabel dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain (variable bebas dan variabel terikat).
 c.         Korelasi Timbal Balik
Korelasi timbal balik adalah korelasi antardua variabel yang antarkeduanya saling pengaruh-mempengaruhi.



4.         Operasionalisasi Variabel
Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan variabel lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antarvariabel yang masih bersifat konseptual.
Menurut Widodo (2009), operasionalisasi variabel bermanfaat untuk hal-hal berikut.
 a.         Mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi dan yang sedang didefinisikan.
b.         Menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional.
 c.         Mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.

   5.      Contoh Variabel Penelitian
Untuk lebih mengenal apa itu variabel, maka berikut adalah judul-judul penelitian yang memiliki variabel, baik variabel bebas, terikat, moderator, kontrol, intervening, dan acak.
No.
Judul Penelitian
Variabel 1
Variabel 2
1.
Hubungan Antara Minat Baca dan Motivasiterhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD N I Medan
Minat baca dan motivasi
Hasil belajar matematika siswa SD kelas V

2.
Hubungan Bimbingan dan Perhatian terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak

Bimbingan dan perhatian
Tanggung jawab belajar anak
3.
Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar

Kecerdasan Emosional
Prestasi belajar

4.
Pengaruh IQ Dan Kebiasaan Membaca Terhadap Keterampilan Menulis Narasi
IQ dan kebiasaan membaca
Keterampilan menulis narasi
5.
Perbedaan Metode Ceramah dan Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas III
Metode ceramah dan metode demonstrasi
Hasil belajar IPA kelas III
6.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Anak
Pola asuh orang tua dan disiplin belajar
Hasil belajar anak
7.
Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Anak
Motivasi belajar dan lingkungan keluarga
Hasil belajar anak
8.
Pengaruh Model Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Anak
Model pembelajaran dan minat belajar
Hasil belajar anak
9.
Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar

Metode pembelajaran dan kecerdasan emosional
Hasil belajar
10.
Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Anak
Kecerdasan emosional dan perhatian orang tua
Hasil belajar anak
11.
Pengaruh Kelengkapan Sarana Pembelajaran Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas III SD
Kelengkapan sarana Pembelajaran dan minat belajar
Hasil belajar IPA kelas III SD
12.
Pengaruh Kemampuan Membaca Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan Soal Cerita Matematika Siswa Kelas V SD
Kemampuan membaca dan motivasi belajar
Kemampuan pemecahan soal cerita matematika siswa kelas V SD

C.      Rangkuman
       Variabel adalah atribut/sifat/nilai dari orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel terdapat terbagi atas beberapa jenis jika dikaji berdasarkan fungsi atau peranannya, yaitu variabel bebas, terikat, control, moderator, inverting, dan acak. Berdasarkan cara pengukurannya, variabel dapat dikelompokkan atas kuantitatif  dan kualitatif. Berdasarkan bisa/tidaknya diukur secara langsung, variabel dapat dikelompokkan menjadi dua yautu, variabel teramati dan variabel laten.                                                                               Ada tiga korelasi antarvariabel yaitu korelasi simetris, asimatris, dan timbal balik. Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan variabel lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antarvariabel yang masih bersifat konseptual.
D.      Referensi
Kristiningrum, Endah. 2012. “Variabel” (Makalah). http://arumning.blogspot.co.id. Diakses 25 September 2015.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Widodo, Untung Hadi. 2009. “Variabel Penelitian”. https://spupe07.wordpress.com. Diakses 25 September 2015.

Komentar